Simalungun, BoaBoaNews, Sabtu 6/3-21
Saluran Irigasi Bah Sipupus , Nagori Lumban Gorat, Kecamatan Dolok Panribuan, Longsor pada Februari 2020 yang lalu, yang mengakibatkan kurang lebih 50 Ha lahan Sawah kekerinngan, yang membuat Petani menjerit akibat kehilangan mata oencaharian.
M.Siregar Petani yang turut menjerit menelaskan bahwa sejak Saluran Irigasi tersebut longsor , di Februari tahun lalu, musim tanam sudah seharusnya Panen minimal 2 X, namun Petani hanya bisa merenungi nasib, karena higga kini, Saluran tersebut, belum diperbaiki Pemkab Simalngun walau Pangulu Nagori sudah melayangkan Surat Permohonan kepada Bupati Simalungun, melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Sarifutdin Turnip yang ditemui BiaBia News dikantornya Jumat 5/3-2021 kemarin, mengamini ucapan Warganya tentang Jeritan Petani Warganya. Di tahun 2020 lalu memang Banjir bandang berlangsung beberapa kali, yang mengakibatkan beberapa titik Saluran Irigasi longsor. Di satu Saluran bahkan ada 2 titik rawan yang longsor dan dengan gerak cepat Pemerintah Nagori, mengajukan permohonan ,hingga Saluran Irigasi tersebut sudah diperbaiki di penghujung tahun lalu, dan Masyarakat sudah mengolah Sawah dan bersiap2 untuk bertanam Padi.
Namun Saluran Irigasi Bah Sipupus ini belum terealisasi, sehingga puluhan Petani warga Lumban Gorat memohon agar Pemkab Simalungun dapat merealisasikan perbaikan saluran ini secepatnya agar Penderitaan warga kami bisa teratasi.
Pendapatan Petani menurun drastis , ssetelah Lahan Sawah mereka tidak lagi bisa ditanami, kemudian wabah Copid 19 ini, belum berakhir juga, maka semakin komplitlah penderitaaan Warga. Sementara Bantuan Langsung Tunai Nagori ini sangat terbatas, sehingga tak mampu mengakomodir semua permohonan Warga, hanya pemohon yang sangat rawanlah yg bisa diakomodir seperti Lansia, Difabel, atim Piatu dan Warga sangat miskin.
Sekretaris BPBD Simalungun Manaor Silalahi yang dikonfirmasi BoaBoaNews Jumat 5/4-2021 lalu, mengatakan bahwa BPBD memiliki keterbatasan Anggaran, namun beliau berjanji akan menyampaikan kepada Pimpinan.
Permohonan Petani Lumban Gorat ini, kiranya dapat direalisasikan Pemkab Simalungun cq BPBD, mengingat salah satu Program utama Penanggulangan Pandemic Copid 19 ini adalah , mempasilitasi program kecukupan Pangan, Semoga( PS02).