Samosir – Boa Boa News | Tanaman macadamia nuts dikembangkan di eks lahan non produktif di lereng gunung Pusuk Buhit di Desa Hutaginjang, Kecamatan Sianjur Mulamula. Pengembangan pohon kacang yang sangat ‘berharga’ di dunia ini kata Wilmar Simandjorang sebagai siasat mengonservasi lingkungan dan untuk mendapat manfaat ekonomi yang cukup menjanjikan.
Wilmar Simandjorang, ditemui di lokasi pengembangan pohon kacang macadamia belum lama ini menjelaskan, jumlah tanaman yang saat ini ada sekitar 1200 batang di tanam pada eks lahan non produktif seluas kurang lebih 4 hektare. Pengolahan lahan untuk pertanaman dirintis pada sekitar tahun 2016 dan saat ini di lahan dengan kontur dengan rata-rata kemiringan 45 derajat ini, selain pohon kacang macadamia juga telah ditanami berbagai jenis pohon.
Dikatakan Wilmar, pengelolaan area eks lahan non produktif tersebut sebagai upaya konservasi. Meningkatkan fungsi lahan. “Pengembangan tanaman di areal ini akan menambah luasan daerah tangkapan air Danau Toba.” Sebutnya.


Diamana menurut pria yang merupakan aktivis lingkungan ini, belakangan ini wilayah Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba telah mengalami degradasi yang cukup parah sekaitan perubahan tataguna lahan dan konversi hutan. Termasuk karena kerusakan hutan di sekitar Danau Toba sudah sedemikian parah dimana luasan hutan yang tersisa hanya sekitar 12 % dari luasan catchment area (area yang berfungsi menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan).
Degradasi DTA Danau Toba kata mantan Penjabat Bupati Samosir Tahun 2004-2005 ini berpotensi mengakibatkan tinggi permukaan air danau tidak stabil, bisa drastis naik dan bisa drastis turun yang pada gilirannya kondisi tidak satabil tersebut dapat mengganggu pemanfaatan danau dan ekosistem.
Wilamar sendiri mengungkapkan, pada kawasan sekitar pengembangan tanaman pohon kacang macadamia sedang dirancang menjadi destinasi wisata yang kompleks dengan judul Kawasan Ekowisata The View Pusuk Buhit. Sekaitan kawasan tersebut merupakan tempat yang strategis untuk menikmati keindahan alam kawasan Danau Toba.
Pengembangan tanaman pohon kacang macadamia kata Wilmar juga memiliki prospek ekonomi. Kacang macadamia yang dapat diolah menjadi bahan makanan ini memiliki nilai harga yang cukup tinggi.

Dari berbagai sumber, tanaman pohon kacang macadamia berasal dari hutan hujan Queensland, Australia. Pohonnya mempunyai ukuran yang besar dan tinggi. Tinggi pohon kacang makadamia dapat mencapai 18 meter.
Kacang macadamia merupakan salah satu kacang yang memiliki nilai harga sangat mahal. Penanaman pohon kacang macadamia perlu kesabaran, panen tidak mudah, hingga penyortiran untuk sampai ditangan konsumen. Meskipun begitu, camilan sehat ini diminati di berbagai belahan dunia karena kaya akan nutrisi dan manfaat kacang macadamia untuk kesehatan.
Kacang macadamia dapat diolah menjadi produk berupa makanan dan lainnya, dan kacang makadamia sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh karena memiliki kandungan yang berfungsi atau sebagai anti oksidan, anti-kanker, dan sifat penurun kolesterol bagi konsumen, termasuk berguna dalam perawatan kulit. (smr-01)