Simalungun, BoaBoaNews
Tumpal Sitorus SPd MM, Pangulu (Kepala Desa, red) Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, mengatakan: Pangulu harus Cerdas dan Jujur, agar tidak menjadi Sapi Perahan oleh Oknum-Oknum di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori, Kabupaten Simalungun.
Hal tersebut diucapkan Tumpal Sitorus kepada BoaBoaNews di Kantornya, di Jalan Ulakma Sinaga, Rabu 2 Augustus 2023 kemaren. Tumpal yang baru beberapa bulan dilantik jadi Pangulu merasa trauma, ketika berkunjung ke kantor Dinas yang mengurusi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Simalungun, beberapa hari sejak dilantik.
Saat itu Tumpal yang sedang menunggu giliran bertemu dengan salah seorang Petinggi di sana, terkejut, ketika seorang Staf, membentak Seorang Pangulu melalui Telepon Selluler. Belakangan Tumpal mengetahui bahwa si Pembentak hanya seorang pegawai Honorer yang diperbantukan ke salah satu Bidang di Dinas tersebut.
Tumpal Geram sekaligus Sedih, Geram karena hanya seorang Staff Honorer berani membentak Pangulu yang Nota Bene adalah Pimpinan tertinggi di Nagori (Desa), yang dipilih secara demokratis, coba bayangkan lae, ucapnya geram. Sedih karena Pangulu yang dibentak pasti SDM nya rendah atau kemungkinan punya ‘dosa’ yang membuatnya lemah, ucap Tumpal setengah beropini.
Kawan-kawan Pangulu, ayo kita bertindak jujur dan belajar untuk tidak menjadi bulan-bulanan Pegawai DPMPN, coba kita hitung-hitungan kalau 10 juta saja kita diperas per Nagori, maka kerugian yang diderita Warga Simalungun yang terdiri dari 386 Nagori, yang dinikmati para Oknum tersebut sama dengan Rp 3.860.000.000,- itu uang Rakyat, bayangkan, ujar Tumpal Sitorus geram.
Uang segitu sudah bisa membangun 3,86 kilo meter jalan beton di Desa per tahun, itu kalau 10 juta, belum lagi keuntungan dari titipan-titipan Oknum luar Dinas, yang oleh para Penguasa diberi akses by pass untuk turut menggerogoti Dana Desa, melalui program yang didisain sesuai dengan ‘barang’ yang harus di beli di Toko tertentu, tunjukan para Begundal para Penguasa tersebut, lanjut Tumpal mengurai.
Menjawab BoaBoaNews yang sudah sering mendengar cerita miris seperti ini, Tumpal menguraikan, sesuai pengalamannya, Pangulu yang melaksanakan Program Pisik dengan jujur, tetap bisa mendapat selisih harga dari HSPK (Harga Satuan Pokok Kegiatan) yang ditetapkan Pemerintah. Selisih harga tersebut wajib dilakukan mengingat rentang perbedaan Toko Material yang berbeda-beda baik jarak tempuh maupun jarak pembayaran dengan selisih waktu, pelaksanaan dengan pencairan dana yang tidak signifikan. Tumpal menyampaikan komentarnya tanpa sungkan walau disaksikan oleh unsur pejabat Simalungun, yang berkunjung ke Desa Rambung Merah dalam rangka monitoring persiapan peringatan HUT RI mendatang.
Tumpal mengatakan Pemerintah Pusat harus benar-benar ketat mengawasi Daerah agar Program Pembangunan/Pemberdayaan Desa dapat terlaksana dengan Maksimal. Jika hanya Rp 10 juta/Desa/tahun yang hilang, kerugian sudah Rp 3,86 Millard, jika uang Perasan itu berlipat-lipat? , hitung sendiri saja berapa puluh Miliard kerugian Negara dari Satu Kabupaten saja, ucap Tumpal ber kalkulasi, karena angka 10 juta itu, hanya perkiraan minimal dari angka-angka yang dicetuskan para Pangulu, pada kesempatan tertentu, imbuh Tumpal serius.
Tumpal mengajak BoaBoaNews menyaksikan pelaksanaan proyek Rabat Beton yang sedang berlangsung di ruas dalam satu jalan Desa yang sedang dilaksanakan, Tumpal menjelaskan pemakaian Material sesuai dengan Draft yang tertuang di Dokumen Teknik yang dirancang Pendamping Desa. Lihat dan saksikan sendiri, kwalitas proyek ini, ajak Tumpal ke BoaBoaNews.
Menjawab pertanyaan BoaBoaNews tentang penguasa tak berNIP yang sudah sangat santer, menguasai Proyek-proyek di Simalungun, menurut bung Tumpal, apa Penyebab dan apa Solusinya?
Tumpal mengatakan Pemerintah Pusat dan Propinsi harus mengawasi secara ketat, bergulirnya roda pemerintahan di Daerah, karena Otonomi Daerah berpotensi memberi peluang kepada Pejabat Daerah, menyalah gunakan kewenangannya, demi Memperkaya diri sendiri ucap Tumpal menghimbau.(tavi)
Keterangan photo: Pangulu Rambung Merah Tumpal Sitorus SPd MM, di ruas Jalan Desa yang sedang di Cor Rabat Beton.