Pematangsiantar, Boaboanews.com
Periode Juni 2024 Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,55 persen (mtm). Kondisi ini menempatkan Kota Pematangsiantar menjadi terbaik dua di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam hal pengendalian inflasi.
Hal itu disampaikan Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA pada pertemuan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Infladi Daerah (TPID) Tahun 2024, di Kantor Perwakilan (KPw) BI Jalan Adam Malik Pematangsiantar, Rabu (10/7-2024).
Atas pencapaian tersebut, Susanti meminta TPID Kota Pematangsiantar untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi, sehingga inflasi tetap terkendali.
“berkat kerja sama kita sehingga inflasi terkendali,” kata dr Susanti.
Ia menyebut, sudah menjadi tugas TPID untuk memantau harga bahan pokok di pasaran secara kontinyu, monitoring stok dan juga harga, serta menggelar inspeksi mendadak (sidak) pasar dan pasar murah.
Dalam kesempatan ini, Susanti menyampaikan BI menghibahkan 1 unit mobil ke Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar. Mobil tersebut, katanya, diperuntukkan untuk pasar murah keliling (mobile) seperti yang sudah ada di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.
Sementara itu Kepala KPw BI Pematangsiantar, Muqorrobin mengatakan ada enam komoditas utama yang mempengaruhi inflasi di Kota Pematangsiantar, yaitu beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Sedangkan untuk semester dua tahun 2024, yang menjadi andil inflasi di antaranya beras, minyak goreng, cabai rawit, dan sigaret kretek mesin (gar).