Tanah Jawa BoaBoaNews.
Keturunan Raja Tanoh Jawa, membentuk Yayasan Raja Tanoh Jawa, dengan tujuan mengembalikan Tanah Milik Raja Tanoh Jawa yang dulu dikuasai sebelum Revolusi Tanah pecah.
Ada sejarah di Simalungun yang mengatakan bahwa, Tanah di Simalungun adalah milik Raja, namun setelah Indonesia Merdeka, Warga tidak lagi mengakui Eksistensi Raja, dan Masyarakat mengambil tanah yang dulu di Climb milik Raja, saat ini sudah dikuasai oleh Rakyat dan sebagian besar telah mengAktekan ke BPN menjadi milik Rakyat.
Namun mahalnya biaya Sertifikat menjadi kendala sebagian Warga untuk mengAkte kan Tanah yang dikuasainya, hingga saat ini tidak bisa mengklaim, secara de jure, WA l au secara de facto sudah dikuasainya puluhan tahun sejak Republik ini merdeka, dan Besok 17/8-2024 sudah 79 tahun Merdeka.
Keturunan Raja Tanoh Jawa mencoba m ee nguasai kembali Tanah-tanah yang dulu milik Nenek Moyang mereka, namun kini dikuasai warga setempat.
Salah satu Tanah yang mereka klaim milik Raja Tanoh Jawa adalah Pekuburan keturunan Raja Tanoh Jawa di Raja Maligas. Penjaga kubur turun temurun marga Sitorus mengakui hal itu, namun Warga yang kini menguasai adalah keturunan pendahulu yang lahir setelah merdeka, tidak pernah merasa menggarap Tanah, sejak dia lahir, Tanah yang dikuasainya adalah milik mereka.
Maka ketika ada Oknum yang mengaku Tanah tersebut milik mereka (walau mengaku, keturunan Raja Tanoh Jawa) mereka tidak mengakuinya.
Kemaren Kamis 15/8-2024, pertemuan mereka melahirkan bentrok, warga yang menguasai tanah mengusir Keturunan Raja Tanah Jawa dengan kasar dan Brutal. A! Sinaga yang menjadi urusan Raja Tanoh Jawa, kepada BoaBoaNews, mengatakan mereka hanya Penggarap, kamulah pemilik yang sah Tanah tersebut, ujarnya datar.
Salah seorang dari Penggarap mengatakan bahwa sejak Merdeka, kekuasaan Raja tidak lagi berhak mengklaim Tanah di Raja Maligas ini, milik Raja Tanoh Jawa.
Keturunan Raja Tanoh Jawa, terpaksa Pulang dengan tangan hampa, menghindari bentrok yang dikuatirkan bisa menimbulkan Korban.
Masih A. Sinaga mengatakan bahwa Camat Hutabayu Raja, beberapa kali pernah memfasilitasi pertemuan antara Pemilik Sekarang dengan Keturunan Tanoh Jawa, namun Pemilik sekarang tidak menghadiri. (Bosar Sinaga).