Samosir – Boa Boa News | Salah satu netizen di media sosial facebook (fb) dengan akun JS mengemukakan komentar agar Dana Desa (penggunaan dana desa.red) dari tahun-tahun yang telah berlalu di Kabupaten Samosir agar diaudit. Karena keliahatan oleh masyarakat dana desa banyak di salah gunakan olah banyak Kepala Desa di Samosir.
Komentar tersebut merupakan bagian dari respon terhadap salah satu berita dugaan penyelewengan uang desa di Kabupaten Samosir. “….banyak yang disalahgunakan oleh banyak kepala desa di p samosir. Itu yang kelihatan. Jadi kami masyarakat mengharapkan, supaya Pemkab turun tangan. Agar semua dana desa di Samosir ini diaudit dari tahun-tahun yang lalu. Agar ada kesadaran, sudah keterlaluan.” Demikian komentar di akun fb JS. Sementara pemilik akun lainnya BjM juga menulis komentar agar seluruh desa diperiksa. “Periksa seluruh desa.” Disebut di akun BjM.
Netizen tentu memiliki dasar mengemukakan wacana atau aspirasi agar dilakukan audit ulang seperti audit investigatif atas pelaksanaan Dana Desa seperti di Kabupaten Samosir pada tahun-tahun lalu. Namun untk hal tersbut dapat terlaksana tentu ada prosedur.
Dari berbagai sumber, mengenai kemungkinan bisa dilaksanakan pemeriksaan atau audit ulang secara khusus terhadap pelaksanaan Dana Desa dari tahun-tahun lalu di Kabupaten Samosir, salah satu kemungkinan adalah dengan menyampaikan permohonan atau permintaan kepada pemeriksa eksternal dalam hal ini BPK RI supaya dilakukan pemeriksaan (audit) investigatif atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes se-Kabupaten Samosir misalnya dalam 5 (lima) tahun yang telah berlalu (TA 2015 s/d 2019) atau bahkan sampai dengan tahun 2020.
Mengenai usulan supaya BPK RI melakukan dilakukan pemeriksaan (audit) investigatif atau Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes se-Kabupaten Samosir terutama dalam 5 (lima) atau 6 (enam) tahun yang telah berlalu, setidaknya berkenaan dengan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pemeriksaan Investigatif, Penghitungan Kerugian Negara/Daerah dan Pemberian Keterangan Ahli. Hanya saja tentu, permintaan audit investigatif kepada BPK harus dibarengi konstruksi permasalahan yang representatif.
Ada Netizen yang Wacanakan Dana Desa Distop
Sementara pemilik akun DS, mewacanakan agar diserukan Dana Desa distop atau dihentikan dan dialihkan ke sektor lain seperti kesehatan. Karena Dana Desa tidak dimanfaatkan secara efektif dan bermanfaat, Dana Desa juga dipertanyakan pemilik akun DS ini. Sementara tampaknya pemilik akun DS juga ragu kalau hukum atas pelanggaran penggunaan Dana Desa sulit ditegakkan.
Komentar tersebut merupakan bagian dari respon netizen fb terhadap salah satu berita dugaan penyelewengan uang desa di Kabupaten Samosir. “Lebih baik Dana Desa disetop, atau dialihkan menjadi dana kesehatan.” Sebut komentar di akun DS.
Komentar pemilik akun DS ini juga pada postingan lainnya tampak mengemukakan bahwa salah satu faktor mengapa menurutnya Dana Desa dihentikan adalah karena ragu kalau hukum atas pelanggaran penggunaan Dana Desa sulit ditegakkan. “Jika ada yang nekad ngadu, yah paling-paling dimainkan hukum adat.” Tulis DS di akunnya.
Pemilik akun DS juga tampaknya mengindikasikan bahwa penggunaan Dana Desa terindikasi dominan bermasalah jika diproses dengan benar secara hukum. “Jika hukum ditegakkan, 90 % Kepdes masuk penjara.” Disebut di akun DS.
Sementara pemilik akun OR, berkomentar bahwa dana Desa bukan harus dihentikan, karena bermanfaat menunjnag kebutuhan desa. Justru sebut OR di akunnya, perlu suluruh warga desa bersikap kritis, mengawasi bahkan harus berani mengadukan dugaan pelanggaran atas pelaksanaan Dana Desa.
“Dana Desa lebih banyak menguap dari pada mengental, seluruh warga desa harus turut mengawasi dan bersikap kritis, hingga mengadukan ke APH. Namun bukan harus menghentikan DD,” tulis OR. Disebutkan lagi di akun OR, “DD sangat bermanfaat untuk menunjang kebutuhan desa, yang penting kawal, awasi dan adukan, pengaduan harus dikawal agar Kades yang mencuri uang desa dipstikan masuk bui.” (SMR-01)