Samosir – Boa Boa News | Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Hatoguan, Kecamatan Palipi bermerek Bumdes Toguan Jaya Utama bermasalah. Kurang lebih dua tahun terakhir operasional usaha berupa Kios Pupuk mandeg operasi. Terindikasi ketidakberesan administrasi keuangan yang berkaitan dengan piutang nunggak menjadi satu faktor mandegnya operasional.
Dalam penelusuran informasi terkait kondisi Bumdes yang berdiri tahun 2018 dan telah menyerap modal Rp 150 juta ini, Ketua Bumdes Toguan Jaya Utama, D Sihombing yang ditemui belum lama ini mengatakan benar operasional usaha sedang mandeg beberapa waktu belakangan dan diakui ada kondisi piutang yang nunggak pada pihak lain dalam jumlah tertentu.
Ditanya mengenai besaran piutang yang tertunggak, Sihombing mengaku tidak tahu persis. Tetapi disebutkan data mengenai piutang tersebut ada di pengurus lainnya. “Ada datanya, lengkap.” Sebut Sihombing. Mengenai permasalahan Bumdes ini sebut Sihombing sudah pernah dibahas sekitar dua tahun lalu di Kantor Desa bersama berbagai pihak yang terkait, namun pembahasan belum berujung kepada kelarnya permasalahan dan menyusul operasional usaha menjadi mandeg.
Masih dalam upaya penelusuran informasi keuangan Bumdes Toguan Jaya Utama, media ini menemui Bendahara Bumdes boru Situmorang. Boru Situmorang sendiri menyebut tidak ada masalah dengan administrasi pengelolaan keuangan Bumdes Toguan Jaya Utama. “Tidak ada masalah dengan keuangan kami. Pertanggungjawaban keuangan kami lengkap.” Sebut wanita ini ketika ditemui di sekitar kediamannya, Selasa (5/4).
Namun mengenai piutang yang tertunggak boru Situmorang mengakui hal tersebut. “Banyak masyarakat yang berhutang.” Sebutnya. Sementara mengenai administasi keuangan Bumdes, boru Situmorang menyebut kondisinya beres. Ditanya apakah pembukuan keuangan Bumdes beres? “Beres.” Sambut boru Situmorang.
Akan tetapi ketika ditanya berapa piutang macet, boru Situmorang mengaku tidak tahu. “Saya belum lihat buku penjual.” Sebutnya. Boru Situmorang menerangkan, yang tahu angka piutang adalah petugas penjual, boru Sitinjak. “Dia yang tahu itu. Dia itu-nya penjual.” Katanya merujuk kepada boru Sitinjak.
Boru Sitinjak yang kemudian ditemui media ini untuk mengonfirmasi besaran piutang tertunggak, juga mengakui adanya kondisi piutang macet tersebut dan mengaku data mengenai hal itu ada padanya. Namun ditanya mengenai informasi besaran piutang dimaksud, boru Sitinjak belum bersedia menyampaikan dengan alasan sedang sibuk. “Belum bisa saya sampaikan karena sedang sibuk.” Ujarnya. Ditanya kapan bisa memberikan informasi dimaksud, boru Sitinjak tidak menyebut kepastian. (smr-01)