Boaboanews.com, Humbahas – Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor mengharapkan seminar dalam rangka percepatan dan tindaklanjut program Food Estate di Kabupaten Humbahas yang dibawa oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan menggandeng Kedutaan Belanda dapat mensukseskan pengembangan food estate ke arah yang lebih baik. Satu tujuan pentingnya, agar pertanian yang dipusatkan di Humbang Hasundutan menjadi lumbung pangan.
Harapan itu disampaikan Dosmar pada seminar bertajuk, “Towards Resilient and Sustainable Food System”, yang dihadiri 27 peserta undangan, bertempat di Hotel Ayola Jalan Bukit Inspirasi Perkantoran Bupati Humbahas, Kamis (19/05/2022).
Dosmar mengatakan, seminar itu dilaksanakan dengan tujuan untuk menguatkan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan terhadap seluruh stakeholder yang berperan terhadap pengembangan Food Estate di Humbahas, termasuk Pemkab Humbahas dan seluruh perusahaan yang ikut dalam pengembangan food estate. Food Estate akan berhasil jika teknologi yang sudah baik didukung oleh user yang baik pula.
Baca Juga : Bupati Humbahas Harapkan BSPS Dipergunakan Tepat Sasaran
Food Estate yang difokuskan di Humbahas juga didukung dengan daerah bekas ledakan Super Vulcano Toba dengan mengalami 10 bulan musim basah dalam setahun. “Dengan demikian, pasokan air yang cukup ini jika dikelola dengan baik akan memberikan konstribusi yang besar dalam keberhasilan Food Estate,” sebut Dosmar.
Di sisi lain, Food Estate berhasil mendapat dukungan dari semua pihak, terutama Kemenko Marves, Kementerian Pertanian dan PUPR, sehingga infrastruktur yang baik akan mendukung keberhasilan pertanian di Humbang Hasundutan.
Dosmar menuturkan, dalam program FE ini, Pemerintah Humbahas sangat mendukung dan konsisten untuk mensukseskan Pengembangan FE. Dalam berbagai situasi untuk mendukung suksesnya Food Estate, segala kebutuhan yang diperlukan akan ditanggapi tanpa bertele-tele.
“Harapan kita, dengan memfokuskan pada pengembangan Food Esate, Pertanian Humbang Hasundutan ke depan akan menjadi lumbung pangan,” harapnya.
Sebelum seminar ini, peserta mendengarkan arahan dan bimbingan dari Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Mochamad Saleh Nugrahadi, PhD melalui Video Conference. Kemudian, dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi Food Estate di Desa Riaria dan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Aek Nauli.
Baca Juga : Menteri Tjahjo Minta Penjabat Daerah Pahami Enam Isu Strategis
Perlu diketahui, adapun 27 undangan yang hadir saat itu terdiri dari 5 undangan dari Kemenko Marves, yakni Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi SDA, Asisten Deputi Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Yenung Secasari M.Sc (Analis Kebijakan Madya), Dr. Van Basten, Tenaga Pendukung
Sebanyak, tiga peserta dari Kementerian Pertanian yakni, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen HortikulturaKepala Biro Kerjasama Luar Negeri, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Badan PPSDM Pertanian.
Dari, Kementerian PUPR yakni, Direktur Air Tanah dan Air Baku, Kementerian PPN/ Bappenas yakni Direktur Pangan dan Pertanian.
Sementara, dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, dihadiri Bupati Dosmar Banjarnahor, dan Kepala Dinas Pertanian.
Sedangkan, Pemerintah Kabupaten Pak-pak Bharat dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dihadiri Kepala Dinas Pertanian.
Dari universitas, hadir Rektor Universitas Sumatera Utara, Rektor IT Del, Dekan Fakultas Pertanian USU, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.
Dari Perusahaan, yakni PT East West Seed Indonesia (EWINDO), PT Daya Santosa Rekayasa (DSR), PT. Bisi Internasional Indonesia, PT. Eden Pangan Indonesia, PT. Indofood, PT. Champs, dan PT. Wings.(Selis Tumanggor/dedi)