Humbahas, Boa Boa News
Pencanangan program penanaman jagung oleh Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor tahun 2017 lalu, untuk mensejahterakan masyarakat, terbukti mulai dinikmati masyarakat. Kelompok Tani Martabe dan Kelompok Tani Tunas Baru Desa Lobutua Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Provinsi Sumut, mengakuinya.
Mereka bersyukur, program tersebut memberi hasil berlipat ganda dibanding dengan modal yang dikeluarkan. Untuk harga, komoditi ini paling stabil dibanding hasil pertanian lainnya di jenis holtikultura.
“Puji Tuhan, kami sudah merasakan hasil program ini. Program menanam jagung ini benar-benar tepat sasaran bagi kami petani di Humbahas ini. Tanaman lain terkadang biaya tinggi dan hasil panennya tak sebanding. Belum lagi fluktuasi harga yang sangat tak stabil,” ujar Ketua Kelompok Tani Martabe, Basar Lumbantoruan kepada wartawan melalui sambungan seluler pasca panen jagung kedua kalinya, Rabu (01/06/2022).
Baca Juga : Bupati Humbahas Harapkan BSPS Dipergunakan Tepat Sasaran
Basar menjelaskan, sebelum program tanam jagung, masyarakat Tani Desa Lobutua bercocok tanam padi, tomat, sayur kol, cabe dan tanaman hortikiltura lainnya. Selama itu, masyarakat tidak pernah merasakan hasil yang tinggi seperti hasil tanaman Jagung ini.
Jenis tanaman tersebut membutuhkan biaya tinggi untuk ongkos produksi. Antara lain pembelian bibit, pupuk, biaya penanaman hingga perawatan, Walaupun harga jual terkadang tinggi, masih tetap tak sebanding dengan biaya produksi. Apalagi saat harga anjlok, petani dipastikan rugi. Ironis memang.
Namun kini, menurut Basar, program jagung ini menjadi tanaman utama masyarakat di Desa Lobutua. Sudah 95 persen masyarakat di desa ini bercocok tanam jagung.
Perlu diketahui, masyarakat Desa Lobutua ini ternyata sudah dua kali panen raya sejak program ini digulirkan. Yang pertama di 2021 yang lalu dengan hasil 30 ton dan yang kedua pada 1 Juni 2022 kemaren yang disaksikan langsung oleh Bupati Humbahas Dosmar Lumban Gaol, dengan hasil 28 ton, dikelola dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Martabe dan Tunas Baru.
Baca Juga : Sempat Diblokir, Jalan Menuju Puskesmas Hutapaung Kembali Dibuka
Untuk menjaga kestabilan harga, para petani berharap agar pemerintah tidak lagi memasok jagung dari luar. Pemerintah diminta terus merangsang petani agar memanfaatkan lahan tidur untuk tanaman jagung.
“Terimakasih kepada Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor. Dengan bertani jagung kami dapat membutuhi kehidupan sehari-hari bahkan masih bisa menyisakan hasil panen untuk modal bertanam di musim berikutnya,” ujar Basar.(selis tumanggor/02)