Medan, Boa Boa News
Pengurus Pusat Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Sumatera Utara (PP IKAHUT USU) mengapresiasi PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) yang telah banyak berperan besar dalam roda perekonomian di Indonesia, khususnya di provinsi Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia PP IKAHYT USU Izhar Ilyas dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan PP IKAHUT USU periode 2022-2026, di Hotel Garuda Plaza, Medan, Sumatera Utara, Minggu, (24/07/2022).
Ketua Panitia PP IKAHUT USU, Izhar Ilyas, mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan PT. TPL karena pihak perusahaan telah berkontribusi mendukung kelancaran kegiatan pelantikan. Perusahaan yang bergerak di bidang HTI selama ini berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat, terutama bagi Fakultas Kehutanan di Indonesia.
Pengaruh dan peran serta TPL sangat besar bagi roda ekonomi masyarakat yang berada di wilayah operasional perusahaan dan bermanfaat kepada informasi teknologi bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) mahasiswa fakultas kehutanan.
“Kami berharap kolaborasi dengan perusahaan ke depannya dapat saling mendukung transparansi informasi dan inovasi untuk mengelola hutan yang lestari,” ungkap Izhar dan sejumlah pengurus IKAHUT USU.
Hadir mewakili manajemen TPL Ronald Hot Marnaek Panjaitan, S. Hut, Enviromental & Integreted Management System Manager. Roland Hot Marnaek Panjaitan merupakan salah seorang narasumber dalam diskusi panel yang Mendukung Indonesia’s Folu Net Sink 2030.
Ronald menyampaikan, peranan TPL adalah salah satu stakeholder terhadap pentingnya Fakultas Kehutanan untuk perkembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Sumatera Utara dan Indonesia secara keseluruhan.
“TPL melihat fakultas kehutanan sebagai wadah dilahirkannya sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kemampuan tinggi untuk pengelolaan hutan lestari. Fakultas kehutanan selalu mengedepankan inovasi dalam melihat kondisi hutan di Indonesia, oleh karena itu perusahaan dapat dilibatkan dalam mengembangkan industri kehutanan,” jelas Ronald.
Ronald menambahkan, saat menjalankan operasionalnya, TPL mengambil pendekatan holistik untuk konservasi hutan alam dengan melakukan penilaian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan Stok Karbon Tinggi (SKT), hanya kawasan non NKT dan non SKT yang akan dikembangkan menjadi Hutan Tanaman Industri.
Perusahaan juga berkomitmen melakukan pengurangan jejak karbon berkelanjutan dengan meningkatan penyerapan karbon dan perbaikan berkelanjutan. Meningkatkan efisiensi bahan baku dan energi diseluruh rantai pasokan.
Mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan. TPL beroperasi pada tingkat kualitas tertinggi dengan mengadopsi pratik terbaik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan energi yang terbarukan.
“TPL selalu menjaga serta mengelola hutan secara berkelanjutan dan memenuhi standard kelas dunia dalam empat aspek berkelanjutan ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik,” jelasnya menutup diskusi. (007/dedi)