Tinggi Raja (Asahan) BoaBoaNews
Kepala Sekolah SMP N 2 Tinggi Raja, Hendra Hotman Sipayung, memukuli 7 Orang Siswa yang dituduh bersalah karena datang ke Sekolah tanpa kelengkapan Atribut.
Satu di antara ke 7 siswa, bernama Ramadhani sempat Oyong dan Mual, namun karena Mediasi yang digagasi Kordinator Wilayah ( Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, Kepala Sekolah tersebut, batal diadukan, tetapi sebaliknya didamaikan, dengan Perjanjian, Sang Kepala Sekolah tidak mengulangi perbuatannya yang ringan tangan memukuli Siswa.
Namun, janji tinggal janji, Hanya berselang 1 Minggu sejak Perjanjian Damai, tepatnya tanggal 28 Augustus 2023, Sang Kepala Sekolah kembali memukuli Siswa, kali ini hanya 1 orang Siswa bernama Dina Utami yang ketiban Soal.
Pemukulan terjadi hanya gara-gara Dina mempergunakan Hak nya, untuk bertanya tentang pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan Sang Kasek. Dina bertanya karena belum mengerti tentang sebagian materi yang diajarkan, namun bukan Jawaban pelajaran yang diterima, akan tetapi hentakan dan pukulan yang diterima, yang mengakibatkan Dian ketakutan dan Menangis.
Pemukulan tersebut, langsung menjadi topik pembicaraan para Siswa dan dengan cepat menyebar ke seluruh siswa dan kepada Orang Tua Siswa.
Mendengar pemukulan tersebut, Orang Tua Siswa yang sebelumnya dipukuli si Kasek (Kepala Sekolah) , marah besar, Perjanjian Damai yang di ingkari Kepala Sekolah, memicu para Orang tua yang didampingi Aparat 2 Desa Piasa Ulu dan Desa Teladan, melapor dan mengadukan si Kasek ke Polisi Sektor Prapat Janji, Pengaduan didahului secara lisan oleh salah seorang Orangtua siswa melalui Telepon Selluler langsung ke Kapolsek Prapat Janji, AKP JT Siregar, dan selanjutnya diadukan secara resmi Markas Polsek Parapat Janji.
Tidak cukup dengan hanya Mengadu ke Polsek, Orangtua para Siswa meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Kabupaten Asahan, agar segera Mencopot Hendra Hotman Sipayung dari Kepala Sekolah SMP N 2 Tinggi Raja, karena para Orang Tua melihat secara Physikis para anak-anak mereka sudah terganggu dan Trauma di ajar dan dipimpin Kepala Sekolah Hendra Hotman Sipayung, dan meminta penggantinya adalah Kepala Sekolah yang beradab.
Penulis Berita: M. Yusuf Saputra.
Editor: tavi.