Simalungun BoaBoaNews
Empat tahun kami harus menanggung beban, akibat longsornya Saluran Irigasi di Pokkahan, Hulu Saluran Irigasi yang terletak di Nagori Dolok di Kecamatan Dolok Panribuan.
Demikian Marojahan Sitorus memaparkan kepada BoaBoaNews, yang berteduh di sebuah Warung di Dusun 3, Nagori Gunung Mariah, Sabtu Sore 3 Nopember 2024 yang lalu. Kru BoaBoaNews yang sedang menyusuri jalan Kabupaten yang kupak-kapik dipaksa berhenti dan berteduh oleh hujan yang turun menyirami bumi.
Marojahan Sitorus yang juga Kepala Dusun (Gamot) 3, di Nagori tersebut mengatakan bahwa di Dusun tersebut, semua warganya adalah Petani yang selalu menghasilkan Padi (Gabah) setiap Panen.
Hasil Penjualan Gabah atau Beras dari Sawah mereka, dijual untuk biaya Sekolah anak-anak, namun sejak 4 tahun lalu, banyak anak Sekolah yang terpaksa berhenti atau cuti, menunggu Saluran irigasi pulih kembali.
Namun harapan masih jauh dari kenyataan, permohonan mereka ke Pemerintah Kabupaten Simalungun tak kunjung direspon hingga kini, Lanjut Sitorus datar.
Kepada BoaBoaNews, Marojahan mengeluhkan, bahwa untuk sekedar menyambung hidup, warga terpaksa bertanam Jagung.
Menjawab pertanyaan BoaBoaNews, Marojahan mengatakan bahwa hasil Panen Jagung hanya bisa stabil di Dua kali Panen, jika dipaksakan terus menerus, hasil panennya semakin menurun, kalau mau tetap stabil maka Volume Pupuk harus ditingkatkan dan ketika itu dilakukan, Petani pasti Rugi, karena harga jual Jagung tidak lagi sebanding dengan biaya Pupuk dan Tenaga yang dikeluarkan, maka Petani hanya bisa menyesuaikan pengeluaran dengan nilai panen yang semakin menurun, urai Marojahan dengan nada prihatin.
Marojahan melanjutkan bahwa harga Jagung saat ini hanya Rp 4800,-/kg, sementara Bibit Jagung harganya Rp 150.000,-/kg, belum lagi Pupuk, Tenaga Pengolahan dan waktu panen yang tidak berbeda dengan Padi, maka Penghasilan Petani dari Tanaman Jagung dan Padi sangat berbeda.
Padi saat ini dihargai Rp 6500,-/kg, minimal 2 kali Setahun bisa panen, maksimal 5 kali dalam 2 tahun. Disisi lain, bertanam Padi, terus-menerus dengan Pupuk yang tetap stabil, hasil panennya pun bisa tetap stabil, pertimbangan itulah salah satu alasan mengapa Petani tetap bertahan menanam Padi dari pada jenis Tanaman lain.
Kerusakan Jaringan Irigasi ini seharusnya menjadi Prioritas untuk segera diperbaiki, namun Pemerintah Kabupaten Simalungun tidak perduli dengan Petani, padahal Program Ketahanan Pangan adalah Prioritas Pemerintah Pusat di Era Presiden Joko Widodo, ucap Aktivis FUTRA Oktavianus Rumahorbo kepada BoaBoaNews, ketika diminta pendapatnya.
Pengamatan FUTRA, selama 4 tahun, Bupati Radiapoh Sinaga lebih cenderung membangun Gedung, seperti beberapa Kantor Camat yang sudah dibangunnya, bahkan ada yang masih layak seperti Kantor Camat Tapian Dolok, sementara Petani menjerit, tidak dipedulikannya.
Aktivis LSM Bina Insani Ramlan Saragih SH, yang juga diminta pendapatnya, mengamini pernyataan FUTRA, Ramlan mengatakan bahwa Kerusakan Irigasi bukan hanya di Kecamatan Dolok Panribuan, di Kecamatan Panombean Pane, juga banyak lahan Pertanian Sawah yang beralih Fungsi menjadi lahan kering, karena kerusakan saluran Irigasi yang tak mampu lagi mengalirkan Air untuk mengairi Sawah.
Jeritan Petani ini terus terang sangat berpengaruh pada pilihan Petani pada Pilkada saat ini, lanjut Ramlan menerangkan. Petani yang pernah kami dampingi mengatakan, tidak akan mendukung Radiapoh Sinaga untuk menjadi Bupati Simalungun periode ke 2 Kami sepakat mendukung Calon Bupati Anton-Benny dengan nomor urut 2 di Pilkada 27 Nopember nanti tandas Ramlan Saragih, mengutip pernyataan Petani yang pernah BINA INSANI dampingi, ketika dihubungi Ramlan Saragih SH.
Melalui Ramlan, para Petani ex dampingan mereka mengajak seluruh Petani memilih Cabup Anton-Benny menjadi Bupati Simalungun Masa Bhakti 2024-2029 agar Pertanian bisa mendukung Ketahanan Pangan di Sesuai Program Pemerintah Pusat. Petani Sawah Kabupaten Simalungun Yakin pasangan Anton-Benny bisa memperbaiki Saluran Irigasi yg rusak dan menormalisasi hasil pertanian, tutup Ramlan Saragih SH mengakhiri. (Tim).
Keterangan Gambar: Marojahan Sitorus