Simalungun, Boaboanews.com
Proyek Penataan Kawasan Parapat dengan nomor kontrak HK.02.03-Cb2/PKP.F01/PPK-PKP/PPPWil-SU/2020 dengan tanggal kontrak kerja 21 Oktober 2020 melalui Kontraktor Pelaksana PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA) dengan Manajemen PT. Yodya Karya (Persero), KSO PT Saranabudi Prakarsaripta dengan tenggat waktu 300 hari Kalender, kendati sudah dua menteri mengunjungi proyek ini, namun pengerjaan dan progressnya terkesan lamban, padahal anggarannya sangat besar digelontorkan dari APBN tahun 2020 dan 2021.
Sementara itu proyek ini dimenangkan oleh PT WIKA dengan nilai Kontrak Pekerjaan Rp. 77.292.000.000 dari HPS Rp. 101.000.000.000. Itu artinya PT WIKA berani melakukan tender lebih rendah dibanding pesaingnya, namun dilapangan pengerjaan Proyek ini terkesan lamban, dan ponton yang disediakan untuk memperlancar pengerjaan terkesan minim juga.
Demikian disampaikan salah seorang warga B Sinaga (55), di salah satu Cafe Warkop depan Polsek Parapat, Kecamatan Girsang Simpangan Bolon, Selasa (16/2/2021).
“Bahkan sudah dua menteri bergantian datang mengunjungi lokasi pengerjaan PT WIKA di Pantai Bebas Parapat itu, yakni pada tanggal 30 Desember 2020 lalu Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sudah mengunjungi proyek tersebut disusul dengan peninjauan Menteri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan tanggal 12 Pebruari 2021. “Hebat juga PT WIKA yang memenangkan tender ini ya, “kata Sinaga.
Namun menurut Sinaga, tak tau kita apa hasil kunjungan dua menteri itu bolak-balik mengunjungi proyek PT WIKA ini, sebab jika baca beragam media yang meliput, justru tak bisa mewawancarai kedua Menteri yang berkunjungf kesana, dengan beragam alasan protokolernya, diantaranya pengawasan terhadap ‘Sang Menteri Joko Wi ‘ ini super ketat dan masalah Protokol Kesehatan, itulah modusnya menurut mereka, jadi sulit dikonfirmasi dan apa hasil dari kinjungan itu tak sekedar ‘Laporan Pertanggung Jawaban kepada Pak Presiden, mungkin biar Bapak Joko Widodo Senang, “ujarnya.
Sinaga menambahkan, seperti diketahui bahwa proyek ini termasuk diantara Program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dimana salah satu program prioritas nasional yang identik dengan pembangunan fisik dan infrastruktur dan PT WIKA menangkan tender pengerjaan Dermaga Pantai Atsari Hotel dan Pantai Bebas Parapat dan sejumlah proyek pembangunan Gapura di Jalan Lintas Parapat, namun tanda-tanda Gapura itu akan dibangun masih jauh panggang dari api, “katanya.
Toni Penanggung jawab PT WIKA di Parapat, saat dikonfirmasi terkait progres dan tujuan kunjungan menteri Sandiaga dan Menteri LBP ke Proyek PT Wika, apakah karena pengerjaannya lambat dan atau karena apa, tidak merespon.
Hingga berita ini dikirimkan keredaksi, belum ada jawaban pasti dari PT WIKA termasuk dari pihak PUPR yang bermarkas di Pantai Bebas Parapat.(PS06)