Simalungun, Boaboanews.com
Warga Nagori Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan dan warga Tiga Balata, Kecamatan Jorlang menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Franky Partogi Wijaya Sirait BSc, dalam kegiatan reses II tahun sidang II 2020-2021, Sabtu (27/2/2021).
“Pengurusan akta kependudukan dan catatan sipil yang berbelit-belit di Kabupaten Simalungun serta ranting pohon mahoni yang berada dipinggir jalan nasional tepatnya dari Pematang Siantar hingga ke Parapat yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan pengendara menjadi keluhan atau aspirasi yang disampaikan kepada Franky.
Seperti dikatakan Sihotang saat mengurus e-KTP ke Disdukcapil Simalungun para pegawai mengatakan blanko selalu kosong sehingga dirinya merasa dipersulit, kita harapkan permasalahan ini menjadi perhatian pak Franky selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, “pintanya.
Sementara M Sinaga menyampaikan terkait ranting pohon mahoni yang berada dipinggir jalan nasional yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan pengendara, kita harapkan peran anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara khususnya pak Franky yang saat ini menggelar reses untuk menampung aspirasi masyarakat, “kata Sinaga.
Menanggapi aspirasi warga tersebut Franky mengatakan akan segera mengkoordinasikan kepada Disdukcapil Kabupaten Simalungun, karena permasalahan ini juga merupakan keluhan warga di titik reses yang saya lakukan, namun informasi yang disampaikan pihak Camat dan Pangulu (Kepala Desa) adanya totalitas perbaikan layanan pada bulan April mendatang, tapi akan kita komunikasikan kembali, jika bisa dipercepat akan lebih baik, “ujarnya.
Terkait ranting pohon mahoni akan kita koordinasikan dengan Bina marga Provinsi Sumatera Utara, tapi kendala yang kita dengar diperizinan, nanti akan kita sampaikan kepada dinas kehutanan Provsu, “ungkap anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dapil X (Kabupaten Simalungun – Pematang Siantar) tersebut.
Warga Tiga Balata Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
Sementara warga Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran mengeluhkan Kelangkaan pupuk bersubsidi serta sulitnya menebus pupuk bersubsidi dikios pengecer dengan berbagai aturan.
Seperti disampikan Rina Simbolon dan T Manurung, jika selama ini petani sulit mendapatkan pupuk bersubsidi dikios pengecer ditambah lagi aturan ditetapkan para kios pengecer saat menebus pupuk.
Kami harapkan agar kelangkaan pupuk ini kedepannya tidak terjadi lagi, karena sebagai petani kami sangat membutuhkannya, ujar mereka.
Menanggapi hal tersebut Franky mengatakan akan segera menindak lanjuti dengan menghubungi UPT pertanian kecamatan dan dinas pertanian Kabupaten Simalungun.
“Saya akan komunikasikan denga dinas terkait, “tandanya.(PS06)