P.Siantar, BoaBoaNews
Sulitnya PD Horas Jaya meningkatkan Pendapatan Perusahaan, disebabkan pengelolaan Pasar di Pematang Diantar, belum maksimal, ucap Dirut PD Horas Jaya kepada BoaBoaNewsCom, pada Kamis 25/3-2021 lalu.
Bambang, (Dirut PD Horas Jaya) mengatakan ada Balairung yang dibangun 2017 lalu dan Gedung untuk Pasar Ikan yang dibangun 2019 yang lalu, belum bisa dimanfaatkan karena Dinas Perindustrian dan Perdagangan belum menyerah terimakan kedua objek Pasar itu kepada PD Horas Jaya, padahal pembangunannya sudah kelar ditahun-tahun berlalu.
Bambang mengatakan bahwa PD Pasar Jaya hanya membukukan Pendapatan sekitar Rp400 juta/bulan, sementara kebutuhan rata-rata Rp500 juta/bulan, agar tidak berutang, maka, banyak pengeluaran yang harus dipangkas termasuk fasilitas Direksi, yang seharusnya diterima sebagai penunjang kinerja, namun harus dikorbankan agar Petusahaan tetap eksis.
Menjawab pertanyaan BoaBoaNewsCom tentang pebdapatan dari Pedagang Kaki Lima yang berjumlah sekitar 2500 pedagang, Bambang angkat bahu, Bambang mengaku hanya di dalam Pasar Dwikora yang mereka Kutip, diluar Pasar, Dinas Lingkungan hidup yang mengutip.
Bambang menambahkan, jika Balairung dan Pasar Ikan dan Lahan terbuka K5 Parluasan diserah terimakan Pemko melalui Disperindak kepada PD Horas Jaya, maka Perusahaan bisa meraup 200 sampai dengan 300 juta per bulan, dengan tambahan penghasilan sebesar itu, PD Pasar bisa memberi konstribusi yang signifikan kepada PAD PEMKO, Setiap tahun.
BoaBoaNewsCom yang menghubungi Kadis Kebersihan dan LH di 26/3-2021 lalu, ke kantornya di Jl.Rakutta Sembiring, tidak berhasil, hanya Kabid persampahan Manotar Ambarita yang bethasil dikonfirmasi, yang mengakui meteka mengutip pedagang K5 Rp2000 perhati, namun kutipan yang mereka tarik adalah Tetribusi Sampah Area Terbuka, selain itu kami tidak tau, kelit Manotar kepada BBN.
Sementara Beberapa Pedagang diseputar Jl Musyawarah mengaku, baha setiap hari mereka mengeluarkan biaya antara 7000-8000 perhari, nah.. kemana uang tersrbut mengalir?
Kadis Perindak Jadimpan Pasaribu yang dihubungi melalui Telepon Sellular, tidak dijawab begitu juga ketika WA dikirim, Plt Kadis yang sudah 4 tahun bertugas di Disperindag tersebut, tidak menjawab.
Informasi dari beberapa Karyawan yang tidak mau identitasnya disebut, mengatakan bahwa Gaji mereka di bulan Maret, belum dibayarkan, alasan Manajamen, Uang belum ada.
Sementara Bambang mengatakan bahwa suara suara miring baik oleh madyarakat maupun Legislatip, banyak yang bernada Negatip, antara lain ‘bubarkan saja PD Pasar’ namun tak satupun suara atau komentar yang memberi Solusi, seperti serah terima Balairung dan Gedung Baru dan Walikota, ‘pun tak memberi advis yang berindikadi Solusi, beber Bambang datar.
Komplikasi PD Pasar Horas Jaya, sebenarnya bisa diurai jika stake holder memilik Niat untuk memperbaiki, namun lebih banyak yang lepas tangan dari pada yang perduli ucap Bambang mengakhiri.
(02)