Simalungun, Boaboanews.com
Orang tua siswa di SD Negeri 094105 Panombeian Panei Kecamatan Panombean Panei Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara mengeluh dan merasa kecewa terhadap ulah pihak sekolah yang selama ini selalu memotong uang bantuan berupa dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Menurut beberapa orang tua atau wali siswa, Kamis (20/5) saat ditemui sekira pukul 15.00 WIB, pemotongan dana bantuan tersebut diduga dilakukan oleh oknum Kepala SDN 094105 inisial IS.SPd.
“Kami duga pemotongan dana bantuan Program Indonesia Pintar yang disalurkan kepada siswa melalui BRI dilakukan oleh oknum Kepsek atau guru yang membidangi bantuan,” beber orang tua berkulit Hitam.
Informasi dihimpun bahwa kejadian tersebut sering terjadi saat pencairan dana bantuan apa pun termasuk PIP belakangan ini. Dimana dana yang dicairkan bagi siswa seharusnya sebesar Rp 450.000/Siswa setiap Triwulan, ternyata hanya diterima Rp 400.000/Siswa
Proses pencairannya, pihak BRI menyerahkan kepada guru dengan menggunakan buku rekening atas nama penerima. Kemudian pihak sekolah memberikan uang tersebut kepada siswa bersangkutan.
Pantau di lapangan, diduga pencairan dana PIP program Presiden RI itu dimanfaatkan pihak sekolah guna mencari keuntungan di luar gaji yang sudah dialokasikan pemerintah, bisa saja hal yang sama terjadi juga di tingkat SMP dan SMA.
Orang tua siswa, tidak bersedia jati dirinya disebutkan, meminta Aparat Penegak Hukum,Dinas Pendidikan dan Bupati Simalungun agar mengusut maupun mengevaluasi kejadian di SDN 094105 Panombian agar pihak sekolah lebih berhati hati melakukan tugasnya sebagai pendidik.
Kepala SDN 094105 Panombeian bernisial IS,SPd ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhattApp, Kamis (20/5) sekira jam 16.00 membantah bahwa mereka ada melakukan pemotongan dana KIP. Bantuan KIP langsung diserahkan terhadap orang tua siswa sebagai mana diterima dari Bank.
“Maaf Pak,informasi itu tak benar, gak pernah sekolah memotong uang KIP, semua uang KIP itu diserahkan kepada orang tua siswa sebagaimana kami terima dari bank per buku rekening, uangnya sudah dihekter/siswa, trims Pak…infonya,” jawab Kepsek IS.
Kemudian saat awak media menanyakan berapa jumlah siswa penerima PIP? Oknum Kepsek tidak berani menjawab dan bahkan WhattApp awak media ini langsung di blokir oleh Kepsek IS.(mat)