Simalungun (BoaBoaNews)
Pangulu Marihat Marsada, Duames Sirait dituding diskriminatif terhadap warganya sendiri, sebagaimana tertulis di plank warna Biru, yang sengaja ditancapkan warganya Kabin Pasaribu di Depan Kantor Pangulu Marihat Marsada.
Tudingan Kabin yang tertulis di Plank tersebut adalah:
1. Memecah Belah Warga Nagori serta Serikat Tolong Menolong.
2. Dendam kepada Warga yang tidak memilihnya.
3.(Berlaku) Jahat dalam Pengelolaan Dana Desa.
4.Mengkudeta Kantor Desa.
Kru BoaBoaNews yang mengkonfirmasi Pangulu pada hari Selasa Kemaren, ketika Pangulu ditanya, mengapa Plank tersebut dipasang di kantor Pangulu dengan ke Empat Pernyataannya? jawaban Pangulu agar BoaBoaNews tanyakan ke Pemasang Plank.
Pangulu Duames Sirait mengatakan bahwa si Pemasang sudah mau Mati, lihat saja sebentar lagi dia pasti Mati, ucap Pangulu dengan Nada Geram dan tidak menjawab sesuai Pertanyaan BoaBoaNews.
Kabin Pasaribu kepada BoaBoaNews, menerangkan bahwa tindakan Pangulu Duames Sirait di Nagori Marihat Marsada sudah mencerminkan rendahnya kualitas sebagai Pangulu, jawabannya yang mengatakan Saya sebentar lagi mati, menjadi fakta kebodohan dan ciri ketidak mampuan seorang Pamong menjadi Pemimpin di tingkat Nagori.
Apa yang kutulis di Plank itu adalah manifesto gagalnya komunikasi Warga terhadap Pangulu, ucap Kabin Pasaribu yang juga Mantan Pangulu di Desa Marihat Marsada tersebut. Soal hidup dan Mati Manusia bukan urusan Duames si tolol itu, ucap Kabin mengakhiri.
Penulis Berita: Donatus Turnip.
Editor: tavi