Pematangsiantar, Boa Boa News
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn mengungkapkan, kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko dan meminimalisir dampak negatif dalam bencana.
Hal itu dikatakan Wali Kota dalam amanat tertulisnya yang disampaikan Inspektur Upacara, Sekda Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi pada Gladi Kesiapan Bencana Kota Pematangsiantar tahun 2025, di Lapangan Brimob Kompi 2B Jalan Ahmad Yani, Kamis (15/5-2025), diikuti instansi terkait siap siaga bencana.


“Bencana bisa datang kapan saja, di mana saja, tanpa bisa diprediksi, dan tidak ada satu pun manusia yang bisa menghindarinya,” kata Junaedi
“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau instansi terkait, tetapi merupakan tanggung jawab dan urusan kita bersama, setiap individu,” sebutnya.
Masih kata Junaedi yang membacakan amanat tertulis Wesly, saat ini kita dihadapkan kepada kondisi alam dan perubahan iklim ekstrim secara global, nasional, dan sektoral. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana, terutama bencana hidrometeorologi banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
Karakteristik topografi Kota Pematangsiantar yang menjadi bagian dari wilayah negara Indonesia tidak terlepas dari ancaman bencana alam, terutama bencana hidrometeorologi banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
“Melalui gladi ini, kita diingatkan tentang pentingnya memiliki sikap waspada dan responsif terhadap potensi bencana di sekitar kita. Kita harus memahami jenis-jenis potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah kita, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalisir resiko,” terangnya.
Gladi juga diisi dengan pemeriksaan barisan dan peralatan kebencanaan oleh inspektur upacara. Juga penekanan sirene secara serentak selama 1 menit. (gar)