Boa Boa News
Senin, Juni 16, 2025
  • Login
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • REGIONAL
  • SAMOSIR
  • HUMBAHAS
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • DUNIA
  • EDUKASI
No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • REGIONAL
  • SAMOSIR
  • HUMBAHAS
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • DUNIA
  • EDUKASI
No Result
View All Result
Boa Boa News
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • REGIONAL
  • SAMOSIR
  • HUMBAHAS
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • DUNIA
  • EDUKASI
Demi Uang Seserahan, Calon Pengantin Tikam Sahabat Sendiri Hingga Pisaunya Bengkok

Ilustrasi.

Demi Uang Seserahan, Calon Pengantin Tikam Sahabat Sendiri Hingga Pisaunya Bengkok

by boaboanews.com
12/06/2025
in Kriminalitas
Share on FacebookShare on Twitter

BOABOANEWS.COM– Di balik rencana pernikahan yang seharusnya penuh cinta dan harapan, tersimpan tragedi kelam yang mencabik nurani. Seorang calon pengantin, Sodikin (23), memilih jalan paling gelap: menghabisi nyawa sahabatnya sendiri demi beberapa lembar uang untuk biaya pernikahan. Yang lebih mencengangkan, pembunuhan itu terjadi di sebuah makam keramat, seolah mengukir kutukan dalam tiap tetes darah yang mengalir.

Di ruang penyidik Polres Jombang, tampak seorang pria muda bersimpuh lemah dengan betis kiri diperban. Bukan karena kecelakaan. Ia baru saja ditembak polisi saat mencoba melarikan diri. Pria itu adalah Sodikin – calon pengantin yang seharusnya duduk di pelaminan, namun kini harus menatap dinginnya jeruji besi.

Hanya beberapa jam sebelum tragedi berdarah itu, Sodikin masih menyimpan harapan menikahi gadis pujaan hatinya di Kantor Urusan Agama (KUA) Sumobito. Tapi kenyataan kejam menghantamnya—ia tak punya uang. Tak ada mahar. Tak ada biaya resepsi. Di tengah keputusasaan, sebuah nama muncul di benaknya: Junaidi, sahabatnya sendiri. Dan dari sanalah awal kisah mengerikan ini bermula.

Dari Sahabat Jadi Korban

Pagi itu, Minggu, 19 Agustus 2019, Sodikin menyusun rencana gila. Ia mendatangi rumah Junaidi (19) dengan wajah biasa-biasa saja. Tidak ada tanda-tanda kebencian. Tidak ada gelagat mencurigakan. Junaidi, yang polos dan percaya, menyambut kedatangannya tanpa curiga. Ia tidak tahu bahwa maut sedang menjemputnya lewat tangan orang yang selama ini ia anggap teman.

Dengan dalih ingin jalan-jalan, Sodikin mengajak Junaidi pergi. Keduanya berboncengan menuju rumah paman Sodikin. Di sana, dengan dingin dan tenang, Sodikin menyelipkan pisau dapur ke balik bajunya. Senjata pembunuh yang kelak merenggut nyawa sahabatnya sendiri.

Tujuan mereka: Makam keramat Mbah Sentono, tempat yang biasa digunakan warga untuk berziarah dan mencari berkah. Tapi hari itu, makam sakral itu justru jadi saksi bisu pembantaian mengerikan.

Tikaman, Jeritan, dan Darah yang Mengalir

Setibanya di makam sekitar pukul 10 pagi, mereka duduk bersisian di punden. Obrolan ringan berlangsung seperti tak ada yang salah. Junaidi, santai dan terbuka, tak tahu bahwa sahabatnya tengah menunggu momen untuk menyerang.

Sodikin melepaskan kaus, berpura-pura kepanasan, sambil memainkan ponsel. Dan dalam hitungan detik—tanpa peringatan—pisau di tangannya menghujam perut Junaidi. Sekali. Dua kali. Lalu menusuk dada dan punggung. Junaidi, terkejut dan kesakitan, mencoba kabur.

Namun usahanya sia-sia.

Sodikin menarik kakinya, menjatuhkannya ke tanah. Dengan wajah dingin dan emosi menggelegak, ia menikam tubuh sahabatnya bertubi-tubi hingga pisaunya bengkok karena terlalu dalam menembus daging dan tulang. Tubuh Junaidi tergeletak tak bernyawa. Dada telanjang dan penuh luka tusukan. Darah membasahi tanah suci makam.

Tanpa rasa bersalah, Sodikin mengambil ponsel milik korban dan melarikan diri menggunakan motor Junaidi.

“Demi Cinta”, Tapi Harus Membunuh?

Motif pembunuhan ini membuat siapa pun menggelengkan kepala. Uang hasil penjualan motor dan ponsel Junaidi—sekitar Rp 2 juta—digunakan Sodikin untuk membiayai pernikahannya. Pernikahan yang sejatinya akan dimulai keesokan hari. Tapi alih-alih melangkah ke pelaminan, ia justru masuk daftar buronan.

Jenazah Junaidi ditemukan warga sekitar pukul 14.00 WIB, di lokasi keramat, dalam kondisi mengenaskan. Polisi yang menyelidiki langsung mengidentifikasi sidik jarinya dengan teknologi MAMBIS, dan nama Sodikin pun muncul sebagai orang terakhir yang terlihat bersamanya.

Tertangkap, Ditembak, Diadili

Pengejaran tak butuh waktu lama. Di hari yang sama, sekitar pukul 7 malam, polisi menemukan Sodikin di kawasan Mojoagung. Ia mencoba kabur lagi. Kali ini peluru polisi menghentikannya. Sebuah tembakan menghantam betisnya.

Dengan tubuh tertembak dan wajah memucat, Sodikin dibawa ke kantor polisi.

“Tersangka kami tangkap usai menjual barang milik korban,” ujar AKP Gatot Setyo Budi, Kasat Reskrim Polres Jombang kala itu.

Kasus ini bergulir cepat. Sodikin dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Sidangnya digelar pada 4 Desember 2018—dua bulan setelah insiden berdarah itu. Pada 29 Januari 2019, vonis dijatuhkan: 15 tahun penjara, lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut 20 tahun.

Tragedi di Balik Gaun Pengantin

Kisah ini lebih dari sekadar kasus kriminal. Tapi juga drama pilu tentang pengkhianatan, tekanan ekonomi, dan cinta yang dibutakan oleh obsesi. Sodikin memilih jalan tercepat demi cinta, tapi lupa bahwa cinta sejati tak dibangun di atas darah.

Warga Jombang masih mengenang kejadian ini. Di makam Mbah Sentono, bisik-bisik warga masih terdengar setiap kali ada yang ziarah: “Itulah tempat Junaidi dibunuh temannya sendiri.”

Karena di sana, cinta, kemiskinan, dan kematian bersatu dalam satu tikaman. (*)

Share228Tweet142Share57Pin51

Artikel Terkait

Bupati Simalungun : Kehadiran Pegawai Pemkab Simalungun Belum Maksimal
Kriminalitas

PENCAIRAN DANA DESA, OKNUM DPNPM SIMALUNGUN, PERAS PANGULU RP 25 JUTA/DESA

by boaboanews.com
12/06/2025

Simalungun BoaBoaNews  Bupati Simalungun Dirusak Pejabatnya, Pungli Ratusan Kades Sebesar Rp25 Juta Visi misi Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, untuk membangun...

Read more
Tangisan Ayah, Amarah Warga, dan Akhir Tragis Rindy Liviani di Pematangsiantar
Kriminalitas

Tangisan Ayah, Amarah Warga, dan Akhir Tragis Rindy Liviani di Pematangsiantar

by boaboanews.com
12/06/2025

BOABOANEWS.COM – Siang itu, langit Pematangsiantar tak tampak muram. Tapi siapa sangka, di balik terik matahari yang menyengat, tragedi memilukan...

Read more

Berita Terkini

Siantar

Wesly Silalahi Bersama Anggota DPD RI Asal Sumut Tinjau Stadion Sang Naualuh Siantar

15/06/2025
Siantar

Kerukunan Umat Beragama Telah Terjalin Sejak Dahulu di Siantar

13/06/2025
Siantar

Wali Kota Siantar Siap Dukung Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Sumut

13/06/2025
Kriminalitas

PENCAIRAN DANA DESA, OKNUM DPNPM SIMALUNGUN, PERAS PANGULU RP 25 JUTA/DESA

12/06/2025
Kriminalitas

Demi Uang Seserahan, Calon Pengantin Tikam Sahabat Sendiri Hingga Pisaunya Bengkok

12/06/2025
Kriminalitas

Tangisan Ayah, Amarah Warga, dan Akhir Tragis Rindy Liviani di Pematangsiantar

12/06/2025
Peristiwa

Kasus Tanah di Simalungun: WARGA TIGA DESA TOLAK KONSTATERING DAN SITA EKSEKUSI LAHAN

11/06/2025
Siantar

Fun Walk Meriahkan HUT KE-74 IBI dan IDM di Lapangan Parkir Pariwisata Siantar

08/06/2025
Siantar

Wali Kota dan Ketua TP PKK Siantar Saksikan Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha

07/06/2025
Siantar

Wakil Wali Kota Bersama Masyarakat Ikuti Sholat Idul Adha di Masjid Al Ikhlas Siantar Barat

06/06/2025
Siantar

Panen Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 di Pematangsiantar

05/06/2025
Siantar

Wali Kota Siantar Pastikan Gubsu Beri Perhatian Pembangunan Gedung IV Pasar Horas

05/06/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2020-2024 Boa Boa News

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • REGIONAL
  • SAMOSIR
  • HUMBAHAS
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • DUNIA
  • EDUKASI

© 2020-2024 Boa Boa News

rotasi barak berita hari ini danau toba

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In