Simalungun Marihat BoaBoaNews.
Musim Kemarau, PTPN IV Regional 2 Kebun Marihat Kurang Peduli dengan lingkungan maupun warga sekitar yang selalu menerima dampak langsung dari seluruh aktivitas Kebon.
Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga seputar Kebun Marihat, antara lain, Nagori Lumban Gorat dan beberapa Desa, di Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun mengeluh.
Pasalnya, warga yang lalu lalang sepanjang jalan dari Nagori Lumban Gorat Menuju Simpang Pondok 8 yang merupakan HGU (Hak Guna Usaha) PTPN IV Regional 2 Kebun Marihat selalu dipenuhi debu, akibat aktivitas Kebun dan Warga.
Jalan tersebut merupakan akses utama transportasi mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit, dari Areal kebun hingga ke PKS.
Namun hingga kini, belum ada tanda – tanda kepedulian dari perusahaan tersebut untuk melindungi Warga dan Karyawan Pelintas di jalan yersrbut, Padahal, pemerintah sudah mengeluarkan regulasi tentang kewajiban Perusahaan terhadap lingkungan hidup warga sekitar.
“Sepanjang jalan dari Simpang Pondok 8 menuju rumah warga, selalu diselimuti debu, yang berpotensi besar merusak paru-paru warga yang melintas apalagi saat berpapasan dengan kendaraan,” baik Roda Dua, apalagi Truck pengangkut Sawit ujar warga bermarga Turnip kepada awak media ini, Senin (21/7).
Apa yang disampaikan Turnip itu juga diamini warga lainnya.
“Mengingat jalan ini merupakan HGU perusahaan, seharusnya tanggap dengan isu – isu lingkungan dan keselamatan warga sekitar lingkungan. Apalagi saat ini sedang musim kemarau yang hampir sebulan lebih,” ujar Turnip menambahkan.
Seharusnya , perusahaan ber plat merah itu jarus komit terhadap isu lingkungan terutama saat kondisi kemarau Ekstrim yang panasnya mencapai 33° Celsius setiap hari dengan rasa panas yang mencapai 36° .
Terpisah, Pangulu Nagori Lumban Gorat Holmes Sidabutar ketika dikonfirmasi terkait kepedulian perusahaan melalui telepon seluler mengatakan, belum ada solusi terkait itu. Walaupun demikian, dirinya berjanji segera kordinasi dengan pihak Perusahaan, dalam waktu dekat.
Hingga berita ini ditayangkan, Manager PTPN IV Regional 2 Kebun Marihat belum merespon WA BoaBoaNews yang hendak konfirmasi tentang kondisi ini. WA yang dikirim masih centang 2 warna hitam di gadget BoaBoaNews.
Seorang Dokter yang dihubungi BoaBoaNews, mengatakan: Untuk meminimalisir resiko Kesehatan Warga Pengguna Jalan, Sang Dokter menyarankan agar, PTPN IV Regional ll Kebun Marihat dapat menyiram Jalan tersebut minimal 2X sehari, Pembagian Masker dan Pemberian Obat-obat immun, untuk menangkal radikal bebas yang bersemayam di dalam Debu.
Petugas Puskesmas Kecamatan Dolok Panribuan sangat antusias, ketika kemungkinan Pihak Perusahaan dapat merealisasi imbauan sang Dokter, jangan menunggu korban berjatuhan dulu baru bergerak, tolong Kebon Marihat segera bertindak, ucap BS sang petugas Puskes serius.
Penulis Berita: Ari Jadi Sinaga SH
Editor: avi
.