Simalungun BoaBoaNews
Saluran Irigasi Bah Paneasi Nagori Lumban Gorat kecamatan Dolok Panribuan kabupaten Simalungun sudah 3 tahun longsor akibat hujan deras pada tahun 2022 .
Namun hingga saat ini tahun 2025 belum ada tanda tanda dari pemerintah kabupaten Simalungun melalui dinas terkait untuk memperbaiki. Padahal di beberapa titik pada saluran irigasi tersebut sudah rawan longsor diakibatkan oleh kondisi saluran irigasi yang sudah puluhan tahun belum pernah mendapat rehabilitasi.
Sejak kebijakan petugas jaga bendung pintu air pada saluran irigasi dihentikan maka perawatan Saluran Irigasi tidak pernah lagi diperhatikan, sementara Gotong Royong Petani tak mampu memfasilitasi materi teknologi, seperti Semen dan konstruksi logam.
Salah seorang petani bernama Eldoni Panjaitan mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah kabupaten Simalungun terhadap keberadaan saluran irigasi Bah Paneasi nagori Lumban Gorat kecamatan Dolok Panribuan yang sangat dibutuhkan para petani di nagori ini. Pasalnya sudah berpuluh puluh tahun keberadaan irigasi ini terkesan tidak bertuan , sambungnya.
Selama ini kami para petani selalu gotong royong pembersihan benteng dan penggalian sedimen irigasi ini, ungkap Eldoni Panjaitan.
Hal senada juga diungkapkan oleh L Siallagan salah satu petani di lumban Gorat. Siallagan menyampaikan kepada awak media ini bahwa enggannya warga masyarakat nagori Lumban Gorat bertani Padi Sawah diakibatkan oleh tidak cukupnya debit air untuk dibagi para petani jika bertani padi sawah.., bahkan para petani sering konflik berebut air untuk kebutuhan sawah masing masing dari saluran irigasi Bah Paneasi di nagori Lumban Gorat.
Akhirnya ada beberapa petani khususnya para petani di Ujung Saluran irigasi mayoritas Petani mengalihkan tanaman padi sawah ke tanaman palawija seperti tanaman jagung, ubi, kunyit dan lain sebagainya. Bahkan di areal tanah pertanian paling ujung saluran irigasi ini sudah jenuh berebut air dari hulu saluran sampai ke ujung irigasi , dan akhirnya memutuskan untuk menanam tanaman keras seperti tanaman sawit .
Namun di saat harga beras yang cukup mahal pada saat ini, para petani berniat untuk kembali bertani menanam padi sawah, untuk itu, Petani Nagori Lumban Gorat memohon, agar Saluran Irigasi Bah Paneasi ini segera di Perbaiki agar ketersediaan Beras di ujung tahun ini/ awal tahun depan, tercukupi, baik untuk k Nagori Lumban Gorat maupun Simalungun secara keseluruhan .
Simalungun sejak dulu dikenal sebagai lumbung beras, namun kerusakan saluran irigasi berpeluang mengancam predikat tersebut, ujar Oktavianus Rumahorbo kepada BoaBoaNews.
Maka agar Kecukupan Beras terpenuhi, masyarakat memohon Bupati Simalungun dapat memprioritaskan perbaikan saluran irigasi, sementara Bupati yang lalu, hanya mengutamakan Gedung- Gedung terutama Kantor Kecamatan, ujar pengamat anggaran itu menambahkan.
Penulis berita: Sarifutdin T
Editor: avi