- SimalungunBoaBoaNews
Masyarakat Nagori Tangga Batu ikuti jejak Eporus HKBP desak Pemkab Simalungun agar TPL sektor Rondang ditutup.
Masyarakat Rondang mendukung Penutupan TPL, karena keberadaan perusahaan hutan tanaman industri tersebut di nilai tidak membawa nilai tambah bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitarnya secara umum, terkhusus bagi masyarakat nagori Tangga Batu.
Di tuturkan oleh banyak warga, dulu, sebelum ada perusahaan tersebut berdiri, Ekosistem lingkungan di wilayah Kecamatan Hatonduhan ini terkhusus Nagori Tangga Batu masih terjaga ke alamiahannya,namun sejak perusahaan itu berdiri dan melakukan kegiatannya, Cuaca dan Iklim di daerah ini menjadi Ekstrim.
Ketika Iklim sedang stabil, curah hujan normal, dan Eukaliptus belum ada, Tangga Batu dan Hatonduhan itu masih sejuk, namun ketika TPL membabat seluruh Hutan yg mengelilingi Desa Tangga Batu, lalu Eukaliptus ditanam, Desa yg dulu sejuk berubah menjadi ‘Neraka’ kecil yang panasnya meningkat secara drastis.
Kini, ketika cuaca semakin ekstrim, suhu terasa semakin panas, Sumber Air semakin menipis dan akhirnya mengering. Salah satu dampak paling dirasakan Warga Tangga Batu adalah, Sungai Bah Boluk yang dulunya selalu melimpah dan menjadi Sumber Air utama untuk Irigasi Pertanian di Kecamatan Hatonduhan yang kini sangat mengkhwatirkan karena debitnya semakin menipis dan tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan minimal mengairi sawah sawah para petani di Kecamatan yang dulu menjadi salah satu kecamatan yang menjadi lumbung pangan di Kabupaten Simalungun ini.
Tidak bisa di pungkiri semua ini terjadi karena ulah TPL yang menghabiskan hutan untuk dijadikan bubur kayu, industri kertas tersebut hampir tiap tahun memperluas lahan tanam Eukaliptus mereka dan tidak mengindahkan lagi batas batas Daerah Aliran Sungai(DAS) mereka melahap semua lahan yang tersisa.
Kejadian ini di per parah lagi saat Kemarau Panjang yang terjadi saat ini maka semakin komplit lah penderitaan yang di rasakan oleh warga sekitar Lahan yang dulu subur kini Sekarat.
Dari berbagai sumber yang di mintai keterangan oleh awak media BoaBoa News bahkan dana CSR yang menjadi kewajiban TPL, sesuai Peraturan, pun tak mereka salurkan entah kemana larinya. Padahal mengingat perusahaan tersebut yang sudah berdiri selama 35 tahun semestinya infrastruktur jalan di Nagori Tangga Batu ini di harapkan sudah layak di jalani jika memang betul betul dana CSR tersebut di realisasikan.
Akibat dari ketidak perdulian TPL ini Masyarakat Nagori Tangga Batu khususnya perlu mengikuti jejak patriotis dari Eporus HKBP yang menyuarakan Perusahaan TPL di tutup, Hal ini menjadi keputusan Warga melalui pertemuan silahturahmi yang digelar warga Tangga Batu dan sekitarnya yang menyatukan Hati Nurani dan melalui Musyawarah tersebut, warga memohon kepada Pemkab Simalungun agar mendesak tutup TPL sektor Rondang dan seluruh asset di wilayah ini agar di hentikan aktifitas, dan diserahkan kepada Rakyat Tangga Batu.
Penulis berita: Marli S
Editor: avi.