BoaBoaNews, 11/2-21.
Forum Komumikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Simalungun telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yg diorientasikan untuk menghempang penyebaran wabah Penyakit Menular Copid19 di Wilayah Kabupaten Simalungun.
Penyebaran Penyakit mematikan ini semakin ganas menyerang Warga di kabupaten Simalungun, sebagaiman dipaparkan Satuan Gugus Tugas Penanggulan Copid 19, yg seusai libur Nataru,cmenunjukkan grafik yg signifikan.
Rapat Forkopimda yg digelar pada 2Februari 2021 lalu di Harungguan Kantor Bupati Simalungun di Pematang Raya dihadirucseluruh Unsur Pimpinan, yg terdiri dari:Bupati Simalungun, Kapolres Simalungun,cDanfim 0027 Simalungun, Kejari dan Ketua Pengadilan serta Sekda Kabupaten Simalungun.
Adapun Surat Keputusan Bersama (SKB) yg ditanda tangani oleh Bupati,Kapolres,Dandim dan Sekda tsb, berisi 5 point yg mengatur ttg, kegiatan/keramaian, baik oleh Suka maupun Duka yaitu:
1. Masyarakat WAJIB melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan/acara keramaian dan pengumpulan massa kepada Satgas di Nagori/Kelurahan dan diketahui oleh Camat.
2. Kegiatan/acara keramaian WAJIB selesai/berakhir pada pukul 16.00 wib
3. Setiap acara/keramaian, WAJIB menyediakan sarana cuci tangan, hand sanitizer dan masker serta kelengkapan lainnya yg diarahkan langsung oleh Satgas Copid 19 disetiap Nagori/ Kelurahan.
4.Jenajah bukan korban Copid 19, disemayamkan paling lama 1 malam dan besoknya WAJIB dikebumikankan.
5.Jenajah korban Copid 19, WAJIB langsung dikebumikan saat itu juga dengan aturan protokoler kesehatan yg ketat.
Hal ini wajib dilakukan demi menghempang penyebaran Copud 19 hingga ke titik nol.
SKB Ini WAJIB disebarkan keseluruh warga agar WAJIB mematuhi ketentuan ini.
Demikian penjelasan Satgas Copid 19 yg menggelar pertemuan dengan seluruh Pangulu, dan Satgas Copid 19 Nagori/Kelurahan di setiap Kecamatan. (PS006)
