Mafia Proyek, ditengarai berkeliaran di Kabupaten Simalungun.Beberapa Media telah mempublikasikan bahwa Anggota DPRD menguasai proyek di salah satu Dinas.
Rekanan yg mengikuti proses tender di DINAS Lain( masih di Simalungun) Mengatakan hal yg sama, bahwa di Dinas tsb juga sangat kental campur tangan mafia proyek. Beberapa paket disebut2 jatuh ke tangan kelompok yg disebut sebut di back up oleh orang berpengaruh di Sumatera Utara, namun ketika didesak si Rekanan tdk menyebutkan satu namapun. Si Rekanan hanya mrngatakan bahwa kelompok tsb, berhasil menguasai paket2 strategis yg diperhitungkan memberi keuntungan kepada kelompok tsb.
Kemaren 2 org rekanan yg menemui petinggi di salah satu Dinas, mendengar penuturan si petinggi bahwa paket2 di dinasnya sudah dikuasai oleh anggota DPRD.
Si Petinggi Dinas terang2an mengatakan nama2 Anggota Dewan yg menguasai paket2 proyek di Dinas tsb, sayangnya Beliau menyatakan off the record sehingga BoaBoa News tdk menuliskan sekedar inisial sekalipun. Para Rekanan tsb hanya berharap agar jika masih ada yg sisa mereka dapat mengerjakan, namun jawaban si petinggi Dinas hampir final, paket habis dibagi bagi dewan.
BoaBoa News mencoba menghubungi beberapa nama yg disebut si petinggi,namun tak satupun yg aktip.
Memang permainan proyek di setiap Daerah di Sukut ini, bukan lagi rahasia umum, namun utk mengurai aliran proyek sangat rumit karena disamping gerakan tutup mulut, pemainnya disebut sebut terdiri dari berbagai latar belakang berpengaruh baik secara institusi maupun pribadi.
Masyarakat sangat berharap agar KPK segera mewujudkan Amanah UU ttg pemberantasan Korupsi untuk membuka cabang du setiap Propinsi untuk mendekatkan pengawasan hingga ke Kabupaten/Kota bahkan hingga ke Desa.
Karena sejujurnya Uang Rakyat yg dikelola Daerah propinsi, kabupaten/Kota bahkan hingga Desa masih cukup besar kebocorannya, seandainya 50% saja kebocoran dapat ditambal, Rakyat Indonesia pasti semakin banyak yg sejahtera.(02)
