Pematangsiantar, Boa Boa News
Dingin dan sepi Kamis subuh, (21/07/2022), Jalan Singosari di depan Sekolah MAN Pematangsiantar, sontak panas dan ramai. Seorang warga sekitar, NS warga Jalan Sadum Pondok Indah, berteriak minta tolong. “Rampok!”
Teriakan minta tolong itu membangunkan warga sekitar. Warga berhambur keluar dan berhasil membekuk terduga rampok. Nyaris dimassa. Beruntung, terduga rampok diketahui oknum anggota TNI, membuat warga diduga jadi takut atau enggan untuk menghakimi.
Informasi dugaan begal melibatkan oknum TNI itupun dilacak sejumlah wartawan ke Koramil/01 Siantar Utara, karena informasi dari warga menyebutkan, si oknum diamankan ke Koramil Martoba, walau faktanya yang ada Koramil Siantar Utara di Jalan Rakuta Sembiring di Kecamatan Siantara Martoba.
Walau tak berhasil bertemu Danramil setempat, seorang anggota TNI di sana, Serka Sugiarto menerima sejumlah wartawan. Mengetahui maksud kedatangan wartawan, prajurit tegap itupun bercerita.
“Oh itu ya. Kebetulan, lokasinyakan bukan wilayah Koramil sini, jadi tidak ada dibawa kemari. Hanya saja, ada anggota Koramil sini yang tinggal dekat lokasi kejadian. Kejadiannya jam empat subuh tadi,” ujar Sugiarto.
Walau terduga pelaku tidak ada dibawa ke markas komando rayon militer itu, tapi Sugiarto mengatakan, memang ada anggota dari Batalyon 122 yang diamankan dari kejadian subuh itu.
“Informasinya sudah dibawa ke Kantor Denpom. Dan sudah damai karena keretanya (sepeda motor) sudah dikembalikan kepada pemilik dan korban tidak ada membuat laporan,” ujarnya lagi.
Ditanya ada berapa orang anggota TNI yang terlibat dalam dugaan begal itu, Sugiarto mengatakan hanya satu orang yang dia tahu. Sementara informasi di sekitar lokasi kejadian, ada tiga orang yang berupaya merampok kereta NS.
Sebelum ke Koramil Siantar Utara, sekira lewat pukul 10.00 WIB, saat informasi adanya oknum anggota TNI terlibat dugaan begal di subuh sekira pukul 04.00 WIB itu ditanyakan kepada Dandenpom Pematangsiantar, Mayor CPM J Sitorus, mengatakan belum mengetahuinya.
Hal yang sama juga disampaikan Pasi Intel Dandenpom Kapt CPM N Sidabutar, yang mengatakan belum monitor.
Tidak berapa lama usai mengkonfirmasi ke Koramil Siantar Utara, dua orang anggota TNI mengaku Provost dari Batalyon 122/TS menjumpai sejumlah wartawan di salah satu rumah makan di Jalan Diponegoro. Seorang Provost bermarga Sihotang (dari papan nama seragamnya), mengaku yang dialami anggota itu merupakan kesalahpahaman bukan begal motor.
“Anggota pagi itu sedang keluar beli rokok. Jumpalah dengan warga itu. Terjadi kejar-kejaranlah. Bukan ada maksud membegal. Bahkan di sana, anggota yang diteriaki tentara gadungan,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun wartawan di sekitar kawasan Jl Singosari, beberapa bulan terakhir sering terjadi begal motor. Warga yang hendak ke Pasar Horas atau Pasar Suka Deme Parluasan, terakhir ini merasa seperti diteror aksi begal yang belum juga diketahui siapa pelakunya. Warga berharap aparat pelindung rakyat dari satuan manapun, ikut menghadirkan rasa nyaman di tengah masyarakat.(dedi/dedi)