Pematang Siantar (BoaBoaNews)
Telur Infertil dijual bebas di Pematang Siantar, dengan harga murah dan bikin pembeli tergiur!
Mendengar ada telur dengan harga murah, masyarakat umumnya langsung ingin membeli. Pasalnya, telur jadi salah satu bahan utama yang sering dikonsumsi, sehingga kalau dapat yang murah, pasti bikin happy!
Telur infertil atau disebut Hetching Egg, disebut-sebut bahaya buat kesehatan Konsumen. Benarkah demikian?
Dilansir dari Kompas, petugas awalnya curiga karena harga dari pedagang tersebut sangat murah, yaitu hanya Rp 15.000 per kilogram. Padahal, saat ini, harga telur lokal di lokasi sama mencapai Rp 22.000-24.000 per kilogram.
Penjualan telur infertil atau hatched egg (HE) melanggar Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.
Dalam peraturan tersebut, penjual telur infertil bisa dikenakan sanksi peringatan tertulis, penghentian kegiatan, hingga sanksi terberat, yaitu penghentian kegiatan usaha.
Telur infertil berasal dari perusahaan pembibitan ayam broiler atau ayam pedaging (breeding).
Disebut infertil karena si telur tidak menetas atau memang sengaja tidak ditetaskan. Sebenarnya, telur itu tidak boleh dikonsumsi.
Telur infertil dapat menjadi anak ayam jika disimpan dalam suhu yang cocok. Akan tetapi, bila disimpan di dalam ruangan yang tidak cocok, pertumbuhannya menjadi tidak sempurna, mati, lalu membusuk.
Sebelum dijual, telur infertil umumnya disemprot zat kimia. Bakteri di dalam telur yang mulai membusuk serta adanya kandungan zat kimia, disebut-sebut berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi manusia.
Menanggapi isu adanya bahaya telur infertil jika dimakan oleh manusia, dr. Devia Irine Putri (Seorang Dokter ahli) mengatakan bahwa
“Sebenarnya, kalau dibilang telur infertil ini berbahaya banget, sih, nggak. Dia cuma lebih cepat busuk daripada telur ayam yang biasa. Ini karena dia dari sel telur betina saja, ga ada ikut serta sperma dari ayam jantan,” tuturnya.
“Belum ada bukti spesifik tertentu dari bahaya telur infertil ini. Hanya saja, kalau kita makan telur yang dalam keadaan mau busuk atau sudah busuk, tentu ada kontaminasi bakteri. Alhasil, Anda bisa kena gangguan pencernaan, misalnya muntah-muntah, diare, dan disertai demam,” dr. Devia menambahkan.
Lalu, bagaimana dengan zat kimia yang disemprotkan ke telur infertil? Bukankah itu juga berbahaya buat kesehatan kita?
“Kadang, kita nggak mencuci telur kalau habis dari pasar atau supermarket. Padahal, kita tetap harus cuci, mau itu disimpannya di kulkas atau di luar kulkas,” kata dr. Devia.
Dokter Devia menambahkan, “Kalau kita lupa cuci, pas kita pecahin, kadang ada bagian kulit telur yang masuk. Dari situlah zat kimia dari kulit telur mengontaminasi. Bahan kimia biasanya menumpuk. Kalau sudah begitu, itu bisa memicu kanker di kemudian hari. Jadi, efek konsumsi telur infertil yang satu ini lebih ke jangka panjang, bukan langsung.”
Tak sulit untuk membedakan mana telur infertil dan telur ayam konsumsi. Beberapa ciri telur infertil yang bisa Anda perhatikan, antara lain:
Telur infertil dijual oleh pedagang dengan harga murah di bawah harga pasaran.
Cangkang telur infertil berwarna lebih pucat atau putih.
Telur infertil tidak bertahan lama, biasanya mulai membusuk setelah seminggu
Ketika dimasak, bentuk kuning telurnya tidak bulat atau pecah, dan ada bagian yang busuk.
Itu dia informasi tentang telur infertil dan efek sampingnya bila dikonsumsi. Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar makanan berbahaya serta efek yang ditimbulkan pada kesehatan Anda, langsung saja tanyakan hal tersebut ke dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
Dr.Sepriandison Saragih SH MH, seorang Advokat di Pematang Siantar mengatakan, bahwa Peredaran Telur Infertil ini adalah kelalaian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag)Kota Siantar. Sesuai Peraturan tersebut diatas, Dinas Perindag berkewajiban mengawasi Perdagangan Bahan Makanan, demi melindungi masyarakat dari ancaman Makanan berbahaya, namun Dinas ini mengabaikan kewajibannya, tanpa alasan yang jelas.
BoaBoaNews, beberapa kali menghubungi Kadis Perindag Kota Pematang Siantar Herbet Aruan, namun Panggilan Telepon maupun WA tak digubris sama sekali.
Sepriandison SH, MH, LLD,mengatakan jika ada Masyarakat yang menderita sakit setelah mengkonsumsi Telur Infertill, Masyarakat boleh menuntut si Pedagang dan Pemko Pematang Siantar c/q Disperindag, ujar Sepriandison mengingatkan.
Dibeberapa Kedai Pengecer Telur Infertil, bandrol yg dipajang adalah Rp 13.200,-/kg.Sungguh harga yang tak masuk diakal, ternyata Telur tersebut adalah telur Tetas yang gagal menetas alias Afkiran. Kepada masyarakat dihimbau tidak membeli Telur Infertill seperti dalam gambar.
Penulis Berita : Elfin.
Editor : tavi. X