Hatonduhan BoaBoaNews
Kelompok Tani merayakan HUT RI di tengah hutan garapan penuh hikmat
Para petani dari Kelompok tani hutan teratai hijau yang berada di Nagori buttu kecamatan Hatonduan kab simalungun memperingati hari kemerdekaan RI yg 79 tahun di tengah kawasan hutan produksi terbatas (HPT) yg berada di kec Hatonduan kabupaten Simalungun. Pelaksanaan upacara kemerdekaan di lakukan penuh hikmat dan sederhana
Acara yg dihadiri pengurus dan anggota kelompok dilakukan para petani yang sedang memperjuangkan lahan kawasan HPT tersebut dapat mereka usahai menjadi lahan garapan pertanian masyarakat. KKetua kelompok Tani Teratai Hijau Mangasa Hutagalung saat diminta keterangannya menyampaikan agar Pemerintah memberikan kawasan HPT kepada Petani Penggarap dari kelompok Teratai Hijau dengan tidak memberikan hak kuasa kepada Perusahaan Perkebunan.
Kawasan HPT ini minta di fungsikan untuk kepentingan masyarakat sekitar hutan, untuk dikelola menjadi lahan Pertanian Petani Penggarap, bukan diperuntukkan kepada Perusahaan Perkebunan. Di tambahkannya hingga kini konflik sosial antara petani dengan pengusaha perkebunan masih terjadi di beberapa daerah di indonesia.
Pemerintah lebih banyak berpihak kepada pengusaha, sedangkan Petani tidak dihiraukan.
Hal senada juga di sampaikan Jansen Sinaga selaku pembina upacara agar para petani selalu bersatu. Karena hanya petani sendiri yang harus memperjuangkan hak haknya. Walaupun kita sudah Merdeka tetapi para Petani masih tetap Terjajah di negerinya sendiri, Petani masih terpinggirkan.
Dalam pelaksanaan upacara HUT RI itu. para petani membawa anak anak mereka untuk ikut mengisi hiburan dengan acara perlombaan seperti lomba makan kerupuk, lomba bawa kelereng dalam sendok dan acara acara permainan tradisional lainnya. Para Anak Petani juga ingin menikmati Perayaan Hari Kemerdekaan, sebagaimana para Anak-anak di Belahan Bumi Nusantara ini, walaupun dengan kondisi memprihatinkan, namun mereka tetap bergembira.Para Pendamping Petani Penggarap yang diwakili Elvin Pasaribu SH, mengatakan bahwa Perayaan HUT RI di Kota-Kota, dibiayai oleh APBD/APBN, di Desa dan di pinggir-pinggir pemukiman, HUT RI dirayakan Rakyat dengan cara Patungan, Orang-Orang Pemerintahan yang Merdeka, Rakyat masih terjajah, ucapnya sendu. (fin)