- P.Siantar, Boaboanews.com
Air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pematang Siantar di Perumahan Tozai Baru dan Perumahan Herawati Kelurahan Bahkapul Kecamatan Sitalasari Kota Pematang Siantar setelah hidup kondisinya sangat kotor bercampur dengan lumpur.
Menurut keterangan Warga setempat bermarga Manurung dan Panjaitan menyebutkan, Minggu pagi (14/2), sekira pukul 8.50 WIB debit air yang dikelola PDAM Tirtauli mati total, tetapi sesudah ditunggu selama 7 jam, tepatnya sore hari pada pukul 16.35 WIB kembali hidup.
Namun sangat disayangkan airnya bergelimang dengan lumpur akibatnya sejumlah 800 Kepala Keluarga (KK) Masyarakat Perum Tozai Baru dan Perum Herawati tidak bisa mempergunakannya untuk kebutuhan minum, memasak, mandi serta mencuci pakaian.
Mereka takut terkena sakit gatal – gatal pada kulit bila digunakan buat mandi, demikian juga untuk minum karena air tersebut diduga telah tercemar oleh berbagai jenis penyakit sehingga para warga terpaksa membuang airnya dengan cara menghidupkan kran air sekitar 1 jam.
Tetapi sampai Senin pagi (15/2) air itu masih tetap kotor. Demi memenuhi kebutuhan minum serta memasak para warga terpaksa membeli Agua kemasan botol besar seharga Rp.70.000 hingga Rp. 10.000/botol.
Mau tak mau sebagian warga bertahan tidak mandi pada sore hari, sedangkan warga lainnya tetap menggunakannya untuk mandi dan mencuci walau terancam bakal terserang penyakit yang diduga tercampur bersama air.
Umbul tempat panampungan air milik PDAM Tirtauli Pematang Siantar berada di Batu Lima/Naga Huta Kecamatan Panombean Kabupaten Simalungun, apa bila hujan turun deras di wilayah Kecamatan Panombean maka debit air PDAM Tirtauli bakal kotor dan bercampur dengan lumpur.
“Warga Perum Tozai Baru dan Perum Herawati sudah berulangkali menyampaikan masalanya secara lisan maupun tulisan ke PDAM Tirtauli Pematang Siantar tidak pernah mendapat tanggapan,” ujar Panjaitan kesal.
Direktur Utama PDAM Tirtauli Kota Pematang Siantar Zulkifli Lubis, Senin (15/2) sewaktu dikonfirmasi Boaboanews.com dikantornya Jalan Porsea Kota Siantar tidak berada dikantor, sedang dinas luar, demikian Kabag Humasnya Ros Sitangga lagi ujian Zoom, tak bisa dihubungi.
Sementara itu, Kasubbag Hubungan Langganan Nurdin diruang kerjanya mengungkapkan akan menyampaikan permasalahannya kepada Dewan Direksi melalui rapat nantinya agar umbul air dibuat tembok, dengan tujuan jika hujan turun deras air umbul tidak keruh tercampur lumpur.
DPRD Komisi II Kota Pematang Siantar Ferry SP Sinamo ketika dihubungi Boaboanews.com secara terpisah melalui telepon genggam menyatakan, PDAM Tirtauli harus meningkatkan pelayanan terhadap konsumen setiap tahunnya.
Bahkan membenarkan jika kondisi air PDAM Tirtauli bercampur lumpur pasti tercemar berbagai jenis penyakit yang membahayakan kesehatan.
“Sangat prihatin terhadap pelanggan dan akan menyampaikan masalahnya ke Pimpinan PDAM Tirtauli supaya perbaikan dan pembangunan segera terlaksana,” ucap Ferry SP Sinamo menambahkan. (PS 01)