Humbahas, Boa Boa News
Seorang pelajar SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), dikabarkan meninggal karena minum racun. Namun kabar yang sempat membuat geger warga Dolok Sanggul itu dibantah oleh pihak Kepolisian Resort Humbang Hasundutan.
Kasat Reskrim Polres Humbahas Iptu Master Purba mengatakan, penyebab meninggalnya salah satu pelajar SMK Negeri 1 Dolok Sanggul bernama Maria Goretti boru Simatupang, warga Dusun Jungkang Desa Saitnihuta Kecamatan Dolok Sanggul yang berusia 16 tahun hingga membuat geger masyarakat, Minggu (22/5) lalu, karena sakit.
Hal itu berdasarkan surat pernyataan orangtua korban kepada pihaknya. ” Sesuai keterangan keluarga dan warga sekitar, itu dikarenakan asam lambung,” jelas Master via WhatsApp, Selasa (24/5).
Baca Juga : Managamen Sekolah Berbasis Budaya Batak
Master menjelaskan, sesuai hasil interogasi pihaknya langsung kepada pihak keluarga korban dan warga sekitar, kronologis kejadian pada tanggal 21 Mei 2022, sekitar pukul 18.00 WIB, pelajar iti dibawa oleh kedua orangtuanya ke rumah sakit Dolok Sanggul untuk diperiksa.
Dari rumah sakit, anak dianjurkan untuk dirawat. Dan pada hari Minggu (22/5) sekitar pukul 10.00 WIB, pelajar ini sudah meninggal dunia.
” Menurut keterangan orang tua korban, si anak memiliki riwayat penyakit asam lambung sejak kelas SMP,” jelasnya.
Ditambahkan Master, orangtua korban juga sudah membuat surat pernyataan tidak ada menuntut terhadap siapapun atas meninggalnya korban.
“Orang tua dari alm Maria Goretti telah membuat pernyataan bahwa meninggalnya Maria adalah meninggal dikarenakan sakit dan wajar serta tidak ada menuntut terhadap siapa pun terhadap meninggalnya maria,” tambah Master menjelaskan.
Terpisah, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung ketika dikonfirmasi, membenarkan ada siswinya meninggal, pada Minggu (22/05/2022).
” Ada, Maria Simatupang Kls Xl Sekretaris. Meninggal Minggu kemarin,” kata Hotman via WhatsApp.
Ketika disinggung penyebab meninggalnya korban, Hotman mengaku ada dua versi. “Menurut keluarga meninggal karena penyakit lambung. Tapi, menurut yang lain, karena minum racun. Wali kelas mewakili sekolah hadir di sana kemarin. Dan, saya tidak hadir kemarin kebetulan saya di Diknas Medan,” katanya.
Disinggung, apakah ada dirinya melakukan penelusuran penyebab meninggalnya korban dari sekolah, Hotman mengaku ada dengan memanggil wali kesiswaan, 2 orang guru BP, wali kelas dan wakil humas.
“Tadi pagi (Selasa, 24/5) sudah saya telusuri, siapa tahu ada penyebab psikis dari sekolah,” katanya.
Ia menjelaskan, hasil keterangan dari yang dipanggilnya itu mengatakan, sebelumnya ada sekelompok siswa yang mengolok salah seorang guru dengan membuat pelecehan. Kelompok itu dikatakan berjumlah 5 orang dan salah satunya, Maria.
Kemudian, pihaknya memanggil orangtua dengan membuat surat panggilan, termasuk orangtua korban agar hadir pada hari, Sabtu (21/5) di sekolah. Masing-masing orang tua siswa yang hadir, termasuk orang tua Marian a meminta maaf atas kelancangan anak mereka. Selanjutnya, terdengar kabar Maria meninggal karena minum racun.
“Ada kelompok mereka. Siiswa yg mengolok guru dengan sebutan melecehkan guru. Lima orang, termasuk Maria tersebut. Jumat dikirim surat panggilan orang tua. Sabtu orang tua hadir termasuk orang tua Maria. Orang tua Maria dan yang lainnya hadir dan memohon maaf atas kelancangan anak mereka. Selanjutnya, terdengar kabar Maria meninggal krn minum racun,” beber Hotman.
Ditambahkan Hotman, dari pemanggilan orangtua, korban ternyata sempat berpesan akan minum racun sebelum meninggal.
“Orang tua Maria mengatakan ketika di sekolah Maria, ada bilang akan minum racun. Ini cerita dari guru BP yang menerima orangtua yang dipanggil tersebut,” beber Hotman.
Disinggung apakah mungkinkah dapat tekanan korban dari guru, sehingga ada menyebut sebelum meninggal akan minum racun? Hotman mengaku akan mengusut kembali. ” Saya, akan usut lagi besok (Rabu, 25/05/2022) lae, kepada guru yang saya duga ada latar belakangnya,” tegas Hotman.
Disinggung, apakah korban pernah mengeluh sakit lambung semasa hidupnya, baik kepada gurunya atau temannya, Hotman mengaku belum menelusuri sampai kesitu. ” Saya, belum telusuri Lae,” katanya menutup.(selis tumanggor/dedi)