Simalungun, Boa Boa News
Jebolnya saluran irigasi membuat warga Nagori Lumban Gorat, Huta Mallopot, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun kehabisan akal. Uluran tangan pemerintah yang sudah ditunggu warga selama bertahun-tahun tak kunjung datang, memperburuk keadaan.
Dalam tiga kali Musrenbang, permasalahan itu juga sudah diusulkan warga, namun rehabilitasi tak kunjung muncul. Apakah usulannya yang hilang di tengah jalan, hingga tak sampai di Rancangan APBD, atau memang hilang di saat pembahasan RAPBD, juga tak diketahui warga.
Masyarakat pun hanya bisa berteriak di medsos, menyanyikan lagu sendu, tentang kekurangan pangan, karena lahan sawah yang kering hanya bisa ditanami palawija. Hasilnya tak sebanding dengan tanaman padi, terlebih saat air mengaliri 70 ha sawah, yang selama ini menghidupi ratusan keluarga petani Nagori Lumban Gorat.
Pangulu sudah berupaya dengan berbagai cara, mulai upaya prosedural usulan Musrenbang, hingga upaya pintu belakang dengan melobi anggota dewan yang terhormat. Namun semuanya kandas hingga kemarin, Selasa (21/06/ 2022), Pangulu Lumban Gorat, Sarifutdin Turnip bersama Boaboanews.com menemui Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Rahmadani Damanik di kantornya, Jl. Asahan Km 6, memohon agar BPBD dapat merehabilitasi saluran irigasi yang jebol dihantam banjir pada 3 tahun yang lalu.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Rahmadani Damanik, menerima Pangulu dengan baik, seraya menyarankan agar Pangulu membuat proposal yang ditanda tangani warga petani sawah, korban bencana, serta dilengkapi dengan photo irigasi yang jebol, serta sawah yang sudah berubah menjadi ladang.
“Namun usulan tersebut tidak serta merta dikabulkan, kita tetap melihat apakah alokasi Dana Penanggulangan Bencana masih mampu mengakomodir usulan warga Lumban Gorat, mengingat keterbatasan anggaran yang menghandel seluruh Kabupaten Simalungun dengan titik-titik rawan bencananya yang sangat signifikan. Tetapi upaya tetap kita lakukan. Mudah-mudahan bencana tidak banyak sehingga usulan Pangulu Lumban Gorat bisa diakomodir,” ucap Rahmadani bersimpati.
Sarifutdin Turnip sebagai Pangulu Lumban Gorat, mengatakan sangat berharap BPBD Simalungun dapat mewujudkan harapan warganya.
“Terlebih beberapa warga mengalami penurunan penghasilan sejak sawahnya berubah jadi ladang. Sudah terjadi kekurangan pangan,” ucap Pangulu kepada Boa Boa News.(tavi/dedi)