Asahan BoaBoaNews.
Jalan Sei Kopas Hancur, PTPN 4 dan PT BSP tak Perduli, padahal hancurnya jalan Utama penghubung 4 Desa ke Jalan Lintas Propinsi Pasir Mandoge tersebut disebabkan Truck Pengangkut Sawit yang setiap hari mengeluarkan 500 ton, TBS ( Tandan Buah Segar) Sawit yang di Produksi Kedua Perusahaan Perkebunan Sawit tersebut.
Jalan Utama Desa Sei Kopas yang menghubungkan 4(empat) Desa menuju Jalan Propinsi yang menjadi kewenangan Kabupaten Asahan tersebut, kini hancur lebur layaknya Kubangan Kerbau. Lobang-lobang menganga di badan jalan sewaktu-waktu mampu mencelakai Pengguna Jalan terutama Pengendara Roda Dua Maupun Roda Empat yang tidak menghapal letak lobang – lobang menganganga yang tertutup oleh Banjir.
Jalan utama yang menjadi Satu-satunya Akses transportasi Sei Kopas dengan 3 Desa tetangga menuju Dunia Luar, sepanjang kurang lebih 10 km menuju Jalan Propinsi yang menghubungkan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan.
Jalan ini sama sekali tidak pernah di perhatikan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Asahan, maupun pihak PTPN IV Sei Kopas dan PT BSP. Kerusakan semakin parah sejak musim hujan dalam kurun waktu Tiga bulan terakhir ini.
Kedalaman lobang sudah banyak yang mencapai kurang lebih Satu meter, namun Truck Pengangkut Sawit yang walau terseok Seok tetap mampu melewati jalan tetdebut menuju Kilang kedua Perusahaan, namun Warga ke Empat Desa, terpaksa memendam rasa karena harus berjibaku melintasi jalan ini.
Kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh kendaran pengangkut produksi pihak perusahaan tersebut yang setiap hari nya mengeluarkan Produksi Dengan Truk mencapai kurang lebih 500 ton perhari, sehingga menyebabkan lubang sepanjang jalan seperti kubangan kerbau dengan
Pada pertemuan Tanggal 29 November 2022 yang di inisiasi Pemerintah Desa Sei Kopas pada Selasa 29/11-2022 yang di hadiri Humas PTPN IV, Humas PT BSP, Pemerintahan Desa Sei Kopas,Tokoh Masyarakat,dan Perwakilan Pemuda, pihak PTPN IV dan PT BSP cuek dan tidak peduli. Para Perwakilan Kedua Perusahaan tersebut menunjukkan respon Negatip dan tidak menunjukkan rasa SimPATI dan Empati, walaupun Perwakilan Masyarakat sudah menjelaskan bahwa Kerusakan Jalan semakin parah akibat lalu lang Truck Pengangkut Sawit kedua Perusahan mengangkut TBS setiap hari sebesar 500 ton rata-rata.
Salah satu masyarakat yang mewakili unsur Pemuda: Robet Napitupulu yang menghadiri pertemuan itu mengatakan kepada BoaBoaNews, bahwa pihak PTPN IV Sei Kopas dan PT BSP tidak menunjukkan tanggung jawab sebagai Pengguna Utama Jalan Sei Kopas tersebut.
Robet Napitupulu yang juga memaparkan korban yang jatuh dari kendaraan akibat Jalan rusak, dan juga keluhan orang tuayang
g anaknya gagal pergi sekolah akibat tercebur ke lumpur, ketika kendaraannya nyungsep ke dalam lobang di badan Jalan, namun Perwakilan Kedua Perusahaan, tak memberikan tanggapan apapun, alias cuek bebek.
Hingga Pertemuan Berakhir tidak ada satu pihak pun yang memberikan solusi, bagaimana, siapa dan kapan Jalan tersebut diperbaiki. Masyarakat sangat geram melihat ketidak perdulian kedua Perusahaan tersebut.
Robert Napitupulu meminta Pemerintah Kabupaten Asahan segera memperbaiki Jalan tersebut, baik melalui CSR Kedua Perusahaan maupun melalui APBD Asahan, kami jangan dianak tirikan, ujar Robert Napitupulu menghimbau Pemkab Asahan, kami juga Warga Asahan, walau berada di pinggiran Kabupaten, namun kontribusi Desa ini jelas memberi sumbangan yang tidak sedikit bagi Kabupaten Asahan, ucap Robert Napitupulu serius.
Penulis Berita: Frans Nadapdap.
Editor: tapi.