Sei Kopas BoaBoaNews
2 Anak Sekolah Dasar tenggelam di sungai Perot, Desa Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, 28 September 2023 yang lalu.
Kedua anak yang bernama Muhammad Choirul Fahmi (12th) dan Tita Naviana Mulia (9th) akhirnya ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa.
Puluhan warga berjibaku mencari kedua Korban ke aliran Sungai yang kedalaman nya kurang lebih 3 Meter, menggunakan alat sederhana seperti Tali, Senter dan Stik Fiber.
Kedua Anak tersebut diduga sengaja mencari bagian Sungai yang agak dalam, karena Puncak Kemarau diduga membuat aliran Sungai Perot yang juga sering disebut Sungai Ambalutu yang mengalir di Dusun IX Sei Kopas, mengalami penyusutan debit air, sehingga dugaan mereka lebih mengarah mandi ke aliran yang agak dalam sedikit.
Menurut salah satu Pemancing (Pak Manik) mengatakan kedua anak tersebut saya lihat saat mandi-mandi sambil bermain di aliran sungai tersebut.
Menurut keterangan salah Seorang keluarga korban, kedua Anak tersebut meninggalkan Rumah sekitar pukul 13.00 WIB. Keduanya pergi bermain sambil mencari Jamur, setelah Jamur mereka kumpulkan, diduga mereka kegerahan, lalu mereka mandi sambil bermain di aliran air sungai Perot di Dusun IX Sei Kopas, Kabupaten Asahan tersebut.
Sekitar pukul 16.00-18.00 keluarga korban mencari mereka di sekitaran sungai dengan menyisir tepian sungai Perot, akan tetapi mereka tidak juga menemukan korban.
Sementara itu, salah satu keluarga korban (Imam), saat dikonfirmasi mengungkapkan mereka pergi dari rumah menggunakan kendaraan bermotor Revo Fit, pukul 13.00 wib namun sampai pukul 16.00 mereka tidak kunjung pulang, lalu Imam memutus kan mencari mereka ke sekitaran tempat pencarian jamur dan juga ke pinggiran sungai Perot, namun Imam tetap tidak menemukan keduanya.
Imam kembali ke kerumah untuk memberitahukan hilangnya kedua Bocah kepada Krluarga, Sembari mengajak Dua orang anggota keluarga yang ditemuinya untuk mencari Keduanya secara bersama namun pencarian tidak kunjung menemukan keduanya.
Pencarian dilanjutkan dan ketika mereka melihat pakaian keduanya, Sendal dan Goni kecil berisikan Jamur di pinggiran Sungai, mereka sudah menduga keduanya kemungkinan besar tenggelam ke dalam sungai lanjut Imam.
Mereka mencari sembari teriak-teriak memanggil nama kedua korban, namun tak ada jawaban dan tidak juga ada tanda-tanda keberadaan keduanya.
Imam menduga kedua korban berada di dalam areal sungai, Imam meminta tolong kepada warga sekitar untuk mencari korban di dalam sungai tersebut.
“Imam mengatakan: Anak anak itu kemungkinan mandi ke tengah, ditempat yang dalam namun karena tidak kuat berenang akhirnya keduanya tenggelam.
Saya ikut nyelam mencari tadi, arus sungai tidak deras, korban itu mungkin tidak kuat berenang, lokasi tempat mereka mandi itu cukup dalam untuk anak anak,” ujar Imam menambahkan.
Imam, menjelaskan bahwa pencarian membutuhkan waktu sekitar 2jam. Kami mencari di sungai sekitaran maghrib tetap tidak ketemu juga,kami berjibaku, bergantian orang untuk menyelam ke dalam sungai tersebut, barulah sekitar pukul 20.30 WIB, perjuanagan kami dan warga menemukan hasil, kedua korban berhasil kami temukan dan langsung dievakuasi oleh warga kerumah duka di dusun IX Sei Kopas.
Pihak kepolisiam B. P. Mandoge yang turun ke Lokasi, melakukan pemeriksaan, lalu menerangkan, bahwa di kedua Jenazah, tidak ditemukan indikasi yang lain-lain. Kejadian ini murni tenggelam ke dalam sungai karena tidak bisa berenang, akhirnya keduanya Meninggal.
Reporter : Frans Nadaodap.
Editor : tavi