Simalungun BoaBoaNews
Aparat Desa (di Kabupaten Simalungun disebut Nagori) sudah Empat Bulan belum Gajian, di Minggu ke Dua Nopember sebagian kecil sudah dibayarkan, namun hanya 1 bukan.
Akibat keterlambatan Gaji ini seoran Kadus di salah satu Nagori nyaris bubar. Gamot (kepala dusun) tersebut berinisial Ton, nyaris cerai karena tekanan ekonomi, suami- istri cekcok dan nyaris baku hantam kalau tidak segera di lerai tetangga, dan sang istri sementara kembali ke orangtuanya.
Sang Gamot, hanya bisa meratapi nasibnya, usaha sampingannya sebagai peternak Ayam, juga sedang tak bagus, sementara kebutuhan sehari-hari tidak ada istilah tunggu, akhirnya sang Gamot hanya bisa pinjam sana pinjam sini.
Di Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, yang diPangului Tumpal Sitorus, Aparat Nagori melampiaskan kekesalannya, (tentu dengan restu Pangulu) , Aparat Nagori Rambung Merah menempelkan kertas seukuran Double Polio, yang bertuliskan: KAMI APARAT NAGORI SUDAH EMPAT BULAN TAK GAJIAN.
BoaBoaNews yang mencoba konfirmasi ke Camat Siantar Henry Butar Butar, tentang keterlambatan Gaji Aparat Nagori, mengatakan (sambil menarik napas panjang): tentang Keuangan, kami tidak bisa memberi jawaban, karena bukan kewenangan camat, ujarnya dgn nada rendah.
Kadis BPMN, Sarimuda Purba MSi, yang dihubungi lewat telepon Seluler, tidak menjawab, walau tanda dering, menunjukkan Teleponnya Aktip.
Informasi yang bersileweran mengatakan bahwa Dana ADN (Alokasi Dana Nagori) di Kas Pemkab Simalungun, Kosong, Dana yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah itu, Nol, sehingga Gaji Aparat Desa tidak dibayarkan, hingga 4 bulan.
Sejak Dulu, gaji Aparat Desa ini selalu macet, sehingga aparat Desa sering gonta ganti, namun sejak Otonomi Desa ditetapkan, harapan Aparat Desa berkembang, terutama disaat bupati JR Saragih memerintah Kabupaten Simalungun, Aparat Desa, sangat diperhatikan.
Pendapatan Aparat Desa, meningkat tajam, walau masih dibawah UMR, Aparat Desa sangat antusias dan berterimakasih kepada Bupati Flamboyan tersebut, namun sejak Radiapoh Sinaga yang akrab dengan Tagline Rakyat Harus Sejahtera, Aparat Nagori selalu mengeluh, selain Gaji yang sering terlambat, ADD juga, diduga menjadi bancakan oknum-oknum yang mengaku orang-orang dekat bupati.
Kabar terakhir dari beberapa Desa yang sudah menerima gaji, bukannya mengucap terimakasih, justru yang muncul adalah sumpah serapah, karena dari 4 bulan yang belum digaji, ternyata hanya 1 ,sekali lagi hanya ‘Satu’ bulan saja yang dicairkan.
Dimana Nurani Bupati Radiapoh ini? Bagaimana mau membayar utang yang sudah 4 bulan menumpuk, ujar Ton (Gamot yang nyaris cerai) ‘geram.’ (Tim)
Editor: tavi.
Poto: Kertas keluhan Aparat yang ditempel di Pintu sebelah luar Kantor.