BoaBoaNews, Siantar-Simalungun.
Sudah masuk pak? tanya seorang ibu, kepada Tampubolon, Agen Resmi penyalur BPNT untuk 3 Nagori di Kecamatan Siantar, Kabupate Simalungun. Belum bu, kita tunggu saja, jawab Tampubolon, sambil mengutak utik perangkat BRILINK yang sedang proses mengirim uang.
Si Ibu berlalu sambil bergumam tak jelas apa yang digumamkannya. Tampubolon mengatakan bahwa Kemensos terlambat mengirim BPNT disamping itu, penerima manfaat, banyak yang resah karena ada issue yang tersebar, bahwa penerima tahun lalu, banyak yang diganti, di tahun ini tidak lagi menerima Bantuan.
Hal yang sama juga terjadi terhadap Penerima PKH, katanya banyak yang di ganti dengan penerima yang baru, lanjut Tampubolon kepada BoaBoaNews yang kebetulan mengirim sedikit uang kepada pengarang Buku LongA, Nestor Rico, melalui BRILINK miliknya.
Sehari sebelumnya Jumat 26 Maret kemarin, seorang keponakanku warga Kelurahan Tong Marimbun, kec.Siantar Marimbun, juga melaporkan hal yang sama, yakni Issue yang disampaikan seorang pendamping PKH bermarga Manurung dari Dinsos Kota Pematang Siantar, yang mengatakan bahwa Mei boru Tambunan, kemungkinan tidak lagi menerima Bansos PKH di tahun ini, karena bantuan di penghujung 2020 lalu terendap di Rekening, alias tidak diambil.
Mei membantah tudingan tersebut, lalu pergi ke BRI mencetak rekening koran buku tabungannya, yang menunjukkan pengambilan uang setiap Bansos PKH masuk ke Rekeningnya. Namun Manurung mengatakan bahwa informasi datang dari Kemensos dan setela Rekening koran Mei diterimanya, akan dilaporkan ke Pusat.
Manurung yang dikonfirmasi melalui telepon sellular, begitu tersambung, langsung bertanya: apakah saudara terdaftar di Wartawan Dinsos yang diketuai si x (menyebut satu nama)?
BoaBoaNews memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa setiap Wartawan berhak konfirmasi, kepada setiap Pelayan Publik, dan tak sesuai dengan UU jika ada diskriminasi terhadap insan Pers.
Manurung menjawab pertanyaan BoaBoaNews, bahwa informasi tentang penerima Bansos PKH yang kemungkinan berobah itu, benar adanya, karena Penerima ditahun kemarin ada yang sudah miskin lagi ada yang masih miskin dan ada yang tahun lalu tidak miskin, tahun ini masuk kategori miskin, jadi perobahan itu pasti ada, jawab Manurung melalui telepon celluler.
Manurung menambahkan bahwa Petugas Kelurahan yang ditugaskan mendata ulang Warga Masyarakat di kelurahan masing-masing. Data tersebut dikirimkan ke Kemensos, dan oleh Kemensos menetapkan penerima Bansos tahun 2021, dari daftar yang bakal turun di ujung Maret atau awal April ini, padti ada yang berobah dan ada yang tetap, hanya siapa yang berobah hanya Kemensos yang mengetahui, ujar Manurung menjelaskan.
Keterlambatan penyaluran Bansos PKH maupun BPNT, sebelumnya sudah diinformasikan oleh Kemensos melalui Surat Edaran, namun Camat, Lurah,Kepala Desa serta Agen penyalur BPNT, banyak yang tidak mengetahuinya, atau tidak disosialisasikan, sehingga Rakyat Miskin penerima PKH dan BPNT gelisah dan merasa waswas.
Jika semua Pelayan Publik melayani dengan tulus, Rakyat tidak akan resah, karena Pemerintah Pusat sudah berupaya semaksimal mungkin melayani Rakyat namun masih banyak Pelayan bermental feodal, sehingga Rakyat yang selalu jadi korban. (OR)