Bandar Huluan BoaBoaNews.
Janji Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga yang didampingi Wakil Bupati Zonni Waldi, setahun lalu (April 2022)di Mesjid Raya Bahapal, dihadapan Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat, akan memperbaiki Jalan Rusak sepanjang 13 Km, namun yang diwujudkan hanya sepanjang 728 meter dengan nilai proyek sebesar Rp 3,9 Miliar lebih.
Sialnya, Jalan yang diperbaiki justru yang rusaknya ringan-ringan saja, sementara yang parah-parahnya tetap dibiarkan mengancam keselamatan pengguna Jalan, hal ini lah yang membuat Tokoh-tokoh Masyarakat dan Alim Ulama yang hadir pada Pertemuan tahun lalu. Mereka senada mengatakan Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga Sangat Mengecakan Rakyat Kecamatan Bandar Huluan.
Pengamatan Crew BoaBoaNews yang turun ke lapangan, membuktikan kekecewaan Rakyat Bandar Huluan. Crew yang hapal Ruas Jalan tersebut menyaksikan Pembangunan jalan yang 728 meter tersebut yang bernilai Rp 3,9 Miliar lebih.
Pekerja yang ditanyai Crew BoaBoaNews mengatakan bahwa mereka hanya Pekerja lepas dari Perusahaan Kontraktor, Pemenang tender. Mereka mengaku, sejak Proyek digelar, tidak ada pengawas yang datang, karena mereka adalah pekerja yang sudah biasa mengerjakan Perbaikan Jalan.
Crew BoaBoaNews menelusuri Ruas Jalan yang sedang diperbaiki menemukan Plank Proyek agak tersembunyi, karena ditempatkan dibalik Pohon Mahoni. Bagi warga yang hanya melintas, pasti tak menemukan Plank Proyek tersebut, kecuali yang sengaja mencari seperti yang dilakukan Crew BoaBoaNews
Di Papan Transparansi yang lebih populer disebut Plank Proyek, hanya tertulis nama Perusahaan dan Besaran biaya (lihat Gambar) tanpa Transparansi Proyek. Volume Proyek tidak ditulis, berapa Panjang, Lebar dan Tebal Sertu maupun Aspal, sama sekali tidak tertera di Plank Proyek, demikian juga alamat Perusahaan, intinya Papan Transparansi itu tidak menunjukkan Transparansi.
Crew BoaBoaNews yang tidak membawa alat ukur, bertanya kepada Pekerja, yang menjawab panjang Jalan yang diperbaiki hanya _+ 728 meter, lebar _+ 5,5 meter dan ketebalan disebut rata-rata tidak lebih dari 10 cm. Pekerja menambahkan bahwa kerusakan sebelum diperbaiki tidak begitu parah, masih banyak yang lebih parah di ruas jalan tersebut, namun yang diperbaiki ya inilah, lanjut Pekerja tetsebut datar.
WH Butar-Butar yang bertemu BoaBoaNews di lokasi mengaku sangat geram, Personel LSM PAB ini berencana mengadukan pelaksanaan Proyek-proyek di Simalungun ke KPK, karena dinilai secara kasat mata saja diduga banyak unsur Mark Up nya, di Dinas PUPR Simalungun, Biaya Rata-rata Proyeknya sangat besar, ambil contoh Pembangunan Kantor Camat di Tapian Dolok, Siantar dan yang lainnya, demikian juga di Perbaikannya Saluran Irigasi seperti di Jorlang Hataran dan Sidamanik, semuanya besar-besar dan Rata-rata Pemborongnya dari luar Siantar-Simalungun.
W. Butar-Butar menambahkan bahwa Pembangunan Kantor Camat sebenarnya belum mendesak, seperti Tapian Dolok, kantornya masih cukup Representatip, namun dipaksakan dibangun dengan biaya diatas Rp 5 Miliar, padahal masih lebih penting perbaikannya Jalan yang hancur, apalagi sudah dijanjikan seperti Janji Bupati Radiapoh di Bandar Huluan ini, seorang Bupati seharusnya jangan asal ngomong, kalau sudah janji harusnya di tepatilah, kicau Pentolan LSM ini sengit.
BoaBoaNews bersama LSM Perduli Pembangunan, bertekad membeberkan Pelaksanaan Pembangunan yang tidak transparan dan berbau KKN bersama Mitra LSM menelusuri Proyek-proyek yang diduga menyimpang dan berbau KKN. (Tim)