Simalungun BoaBoaNews.
Pemilihan Pangulu Nagori Serentak di Kabupaten Simalungun yang diikuti 68 Nagori, Usai Sudah, namun harapan Sebagian Warga penganut Good Government, sirna begitu saja, setelah hasil Pilpanag kali ini masih kencang dengan Money Politik.
Togu Simorangkir MSi, Alumni Oxford University, yang lama bergelut dengan Pelestarian Orang Utan di Kalimantan, tokoh muda yang pulang kampung ke Nagori SILULU, Kecamatan Gunung Malela, hanya meraih 68 suara, dari 2200 an suara yang yang masuk.
Sungguh memprihatinkan, walau Togu sendiri tak sedih, namun pendukungnya yang berharap sentuhan Togu Simorangkir dipastikan mampu menggali Potensi Silulu menjadi Nagori terdepan di Simalungun ini, namun apa mau dikata, Warga Silulu masih tergiur dengan lembaran rupiah yang hanya sekejap habis di kedai tuak.
Begitupun Togu tidak sedih, bahkan tertawa mengajak pendukungnya bersukacita. Togu mengatakan akan tetap melanjutkan programnya yang sudah berjalan, antara lain, membangun Toilet Umum di setiap Dusun, serta tetap melibatkan Warga Silulu di setiap gagasannya yang mengangkat kesejahteraan warga.
Sambil bercanda Togu mengatakan : aku tidak memberikan ‘togu togu ro’ (istilah money politik, dalam bahasa Batak) tetapi aku menjanjikan si Togu Ro (si Togu datang) untuk membangun Silulu, ucap Togu tertawa di Media Sosialnya (FB) seusai Pilpanag di kampung nya Silulu.
Pria, Wanita dan Anak Muda, hanya tergiur kesenangan sekejap, seperti diutarakan Ryan, warga Silulu pendukung Togu Simorangkir, kuli Bangunan ini berharap banyak kepada Togu yang telah membuktikan kepiawaian gagasannya, ketika Sawah dan lahan miliknya serta Sungai Silulu yang mengalir di samping rumahnya, menjadi tujuan Wisata yang mampu mendongkrak penghasilan sebagian Warga Silulu.
Namun Warga kampung lebih memilih lembaran merah yang hanya bisa dibelikan beberapa bungkus rokok, ujar Ryan ke Crew BoaBoaNews.
Hal senada dicetuskan Greg Purba Manorsa, ketika Calon Pangulu yang digadang gadangnya takluk ke Calon lain yang diduga menang bermodalkan Money Politik.
Greg Purba menjagokan JEKA SARAGIH menang di kampungnya, namun harapan tinggal harapan Jeka kalah, dengan gagah. Kami kecewa ucap Greg kesal. Jeka Saragih Petarung Hexagon, yang sudah bertarung hingga ke tingkat Dunia, telah mengharumkan RI hingga ke Manca Negara, namun harus takluk, ketika Dia bertarung untuk meningkatkan penghasilan Warga kampungnya di Kecamatan Raya sana, lanjut Greg Purba, prihatin.
Money Politik, bisa dienyahkan jika Negara hadir di setiap Pemilihan ucap Karshel Benk melaui Akun Medsosnya, Karshel yang marga Sitanggang ini mengatakan, bahwa Jika Pemerintah serius, Money Politik bisa dienyahkan lanjut Karshel yang pensiunan Petinggi Pemkab Simalungun ini yakin.
Karshel yakin jika serius mengusut, pelaku Money Politik bisa diberangus dan diberi Sanksi tegas, jika terbukti, kemenangannya bisa dimentahkan dilanjutkan dengan hukuman tahanan, saya yakin, semua pasti Jera bermain uang ucap Karshel yakin.
Dari pantauan BoaBoaNews di Media Sosial, kekecewaan banyak Warga terhadap perubahan di Nagorinya dengan mendukung Calon Calon Pangulu yang berpotensi memperbaiki Pemerintahan Nagori, hampir semuanya Kandas. Pemenang Pemilihan, hampir semuanya mengandalkan Money Politik ucap kawan-kawan Pengamat Pemerintahan Nagori penuh kekecewaan.
Sementara di Kecamatan Siantar, tempat Crew BoaBoaNews berdomisili, dari 4 Nagori yang ikut Pilpanag, hanya 1 nagori yang dimenangkan Incumbent yakni Nusa Harapan dengan Pangulu Reynold Defy Sidabutar, sedangkan di 3 Nagori lain, muncul Pangulu baru, antara lain, Karang Bangun yang dimenangkan Mario, Siantar Estate dikuasai Juniati dan Pematang Silampuyang dikuasai Robert Sinaga.
Camat Siantar Henry Butar-Butar yang didampingi Kapolsek Bangun Iptu J Siahaan, Babinkamtibmas Bripka J Simbolon dan Babinsa, mengatakan bahwa Pilpanag di Kecamatan Siantar, berlangsung dengan tertib dan Kondusif. (tavi)