Simalungun BoaBoaNews.
Pangulu yang baru bertugas lebih kurang 6 bulan lalu diduga mengelola Dana Desa ‘semau gue’ (suka suka sendiri, tanpa mengikuti Prosedur yang sudah baku).
Indikator ‘semau gue’ itu telah di identifikasi warga Jawa Baru, sebagaimana diungkapkan seorang warga yg tidak mau disebut namanya kepada BoaBoaNews, kemaren Jumat 2/2-2024. Indikatornya antara lain:
1. Merubah peruntukan Program yang seharusnya untuk Ketahanan Pangan di robah menjadi pembangunan Rabat beton, di Huta 4, tanpa menggelar Musrenbang Perubahan.
2. Menunjuk Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yakni Suami sendiri bermarga Situmorang, yang seharusnya harus berasal dari Tungkat Nagori.
3. Tidak melibatkan Ketua LKMD yang seharusnya menjadi Sekretaris TPK.
4. Melaksanakan Proyek Rabat Beton dengan Batu Pecah, dengan perekat hanya campuran Pasir dan Semen.
5. Melakukan Pemecatan tanpa dasar kepada Aparat Nagori yakni Kepala Dusun
Dari berbagai indikator tersebut, warga meminta agar Pemkab segera mengusut Pangulu ini.
Kronologis perlakuan Semau Gue ini, diawali adanya dugaan persekongkolan jahat antara Pangulu dengan Kroninya, namun sebelum Tahun Anggaran 2023 berakhir, kedua orang berkompeten di Desa itu Pekong (pecah kongsi) sehingga kecurigaan masyarakat semakin mencuat.
Yang paling patal adalah persekongkolan merubah isi APBNag, tanpa Musyawarah, yang mengakibatkan TPK sebelumnya mundur, lalu Pangulu menghunjuk Suaminya menjadi Ketua TPK.
Pelaksanaan pembangunan yang berjudul Rabat Beton, ternyata hanya diisi Batu Padas Pecah, yang hanya disiram Adukan Pasir Semen, sehingga selisih harga sangat besar yang diduga masuk ke kantong pribadi Pangulu. (Tim).