Pematang Siantar BoaBoaNews.
Walikota Pematang Siantar dr Susanti di Demo Petugas Kebersihan yang sudah belasan tahun Honornya tidak pernah dinaikkan.
Petugas Kebersihan yang statusnya dari dulu tidak pernah diperhatikan Pemerintah Daerah Kota Siantar ini, sampai sekarang hanya disebut ‘PETUGAS’ kebersihan, bukan Pegawai Honor sehingga statusnya nggak bisa ditingkatkan menjadi PPPK.
Entah sudah beberapa kali memperjuangkan hak-haknya namun hingga kini tetap menyandang status tak jelas yakni Petugas Kebersihan.
Petugas Kebersihan ini yang mengawal Kota ini tetap bersih, tanpa mereka Kota ini pasti Jorok, ucap Fery Simarmata S. Hut, Sekretaris LBH P. Siantar kepada BoaBoaNews. Lembaga yang mendampingi para Petugas ini kala menggelar Demo, kemaren Senin 25 Maret 2024 kemaren di Depan Kantor Walikota, Jl. Merdeka, Pematang Siantar.
Mereka menuntut kenaikan Honor dan Status lanjut Fery menjelaskan. Namun para Pendemo sangat kecewa karena Walikota yang sudah diberitahu sejak 3 hari yang lalu, ternyata tidak perduli dengan mereka, hal ini dibuktikan dengan ketidak hadiran Walikota.
Sekda Siantar yang baru dilantik 3 hari sebelumnya, Junaedi Sitanggang STTP MSi, didampingi SatPol PP Menemui pendemo, namun sebagai Sekda, hanya bisa menampung keluhan Pendemo tanpa satu jawaban yang pasti.
Fery Simarmata, SHut, sekretaris LBH Siantar, mengatakan kekecewaan para Pendemo. Mereka berhak menerima Pendapatan yang layak, ujar Fery serius. Fery memberikan Alasan bahwa Warga Siantar membayar uang kebersihan yang adalah Retribusi, antara 10.000,- s/d 100.000,-/bulan, namun berapa PAD Kota Siantar dari Retribusi Sampah, hanya mereka yang tau, lanjut Fery menjelaskan.
Retribusi dari Rumah Tangga yg jumlahnya lebih kurang 100.000. Memberi Penghasilan yang cukup signifikan, namun imbalan yang diterima Petugas Kebersihan, jauh panggang dari api, ujar Fery menambahkan. Dengan Honor sebesar Rp 1,5 juta per bulan sungguh sangat tidak layak.
Sesuai Peraturan, Petugas Kebersihan minimal diberi Honor minimal Rp 3.000.000,- perbulan, selain itu mereka berhak mendapatkan uang Fooding dan jaminan kesehatan, terang Fery, lebih jauh namun, apa yang mereka terima? Tak cukup untuk makan keluarga/bulan.
Dr Sepriandison Saragih SH MSi, CLA, C Med, berkomentar, bahwa Walikota dan DPRD seharusnya dapat mengangkat mereka jadi PPPK, mengingat pengabdian mereka yang begitu tinggi, dan sudah berlangsung cukup lama, ujar Dosen dan Pengacara ini kepada BoaBoaNews, terutama dengan Programnya Walikota LISA yang menunjukkan kepedulian terhadap Kebersihan, namun dalam prakteknya, Pemko tak perduli kesejahteraan Petugaa Kebersihan.
Dengan pendapatan 1,5 juta, mereka pasti hidup serba kekurangan dan anak2nya pasti kekurangan Gizi, ucap Dr Sepriandison Gemas.
Kita tunggu kebijakan Pemko, jika masih tetap tidak Perduli, Demo Petugas Kebersihan pasti akaneningkat, ujar Fery Simarmata datar.
Penulis Berita : Elvin
Editor: tavi